Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mokhamad Luthfi
Dosen

Dosen Hubungan Internasional di Universitas Al Azhar Indonesia, Kandidat PhD di National Chengchi University, Taipei, Taiwan

Kepentingan Besar Indonesia untuk Perdamaian di Selat Taiwan

Kompas.com - 17/01/2024, 14:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SAYA sedang berjalan menuju gerai kopi saat sirene berdengung di seantero Taipei. Saat itu 24 Juli tepat jam 13.30. Gawai saya bergetar dan peringatan presiden berbahasa Mandarin dan Inggris tampil di layar.

Saya bergegas mencari tempat perlindungan dari potensi serangan udara. Semua orang tergesa memasuki gedung, pertokoan, atau stasiun kereta bawah tanah.

Polisi dan petugas pertahanan sipil sibuk memandu warga untuk segera berlindung. Tepat Jam 14.00, kami kembali mendengar sirene dan mendapat pesan serentak: latihan antiserangan udara “WanAn exercise air raid drill” selesai dan saya boleh melanjutkan aktivitas kembali.

April tahun lalu, Kementerian Luar Negeri Indonesia menyampaikan telah membuat rencana kontingensi untuk evakuasi warga Indonesia jika terjadi serangan China ke Taiwan.

Memiliki rencana evakuasi merupakan hal lumrah dalam praktik hubungan internasional. Namun, Indonesia sebaiknya bekerja lebih keras agar perang di Taiwan dapat dielakkan.

Lalu, apa yang harus dilakukan Indonesia?

Sebagai seorang warga negara Indonesia yang sedang menempuh studi di Taiwan, latihan antiserangan udara ini terasa campur aduk. Taiwan sebenarnya negeri yang sangat aman dan damai, dan di saat yang sama terancam dari serangan Republik Rakyat China (RRC).

Taiwan dan ancaman serangan RRC

Satu windu terakhir, China semakin memperkuat tekanan politik terhadap Taiwan atau Republik China. Pemerintahan yang saat ini dipimpin Presiden Tsai Ing-wen sejak 2016 dari Partai Demokratik Progresif (DPP), dianggap pro-kemerdekaan dan berseberangan dengan klaim RRC yang menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memberontak.

Klaim ini berulang kali dibantah oleh Kementerian Luar Negeri Taiwan dan menyatakan bahwa RRC belum pernah sekalipun memerintah dan menguasai wilayah Taiwan.

China saat ini semakin meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan. Penerobosan pesawat tempur ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan menjadi hal yang terus dilakukan oleh Angkatan Udara China (PLAAF) dengan jumlah yang meningkat.

Bahkan, beberapa kali memecahkan rekor harian. Pada 18 September 2023 lalu misalnya, terdapat 103 pesawat China dari jenis pesawat tempur, pesawat pengintai, dan drone terbang mendekati wilayah Taiwan dalam 24 jam.

Tidak sedikit para pengkaji strategi dan hubungan internasional yang mengkhawatirkan bahwa apa yang terjadi pada Ukraina pada 2014 dan 2022 dapat dialami oleh Taiwan. Ukraine today, Taiwan tomorrow? Hal yang benar-benar tidak kita harapkan terjadi.

Sayangnya, perang yang terjadi saat ini di Palestina, Ukraina, dan beberapa tempat lain memiliki kesamaan: perang tak dapat diprediksi dan dapat membawa dampak ikutan yang merugikan negara dan keamanan global.

Arti penting Taiwan bagi Indonesia

Taiwan dan Indonesia berada dalam lokasi yang relatif berdekatan. Jakarta ke Taipei hanyalah berjarak lima jam penerbangan langsung, sebagaimana penerbangan langsung Jakarta-Jayapura.

Secara geografis, jarak Taiwan berdekatan dengan Kalimantan dan Sulawesi bagian utara. Hubungan Indonesia dengan Taiwan juga telah berlangsung lebih dari setengah abad, sejak pembukaan rintisan kantor perwakilan kamar dagang dan imigrasi Indonesia pada 1970-an.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Moeldoko: Tapera Tidak untuk Biayai Makan Siang Gratis, Apalagi IKN

Moeldoko: Tapera Tidak untuk Biayai Makan Siang Gratis, Apalagi IKN

Nasional
Projo Bakal Komunikasikan Dukungannya untuk Calon Kepala Daerah ke Jokowi dan Prabowo

Projo Bakal Komunikasikan Dukungannya untuk Calon Kepala Daerah ke Jokowi dan Prabowo

Nasional
Pilkada 2024, Projo Dukung Bobby, Khofifah, dan Airin karena Selaras Prabowo-Gibran

Pilkada 2024, Projo Dukung Bobby, Khofifah, dan Airin karena Selaras Prabowo-Gibran

Nasional
Budi Djiwandono Batal Maju Pilkada DKI, Demokrat: Jakarta Butuh Kepala Daerah Berpengalaman

Budi Djiwandono Batal Maju Pilkada DKI, Demokrat: Jakarta Butuh Kepala Daerah Berpengalaman

Nasional
Saat Jokowi Ajak Warga Riau Makan Siang Bersama Usai Shalat Jumat

Saat Jokowi Ajak Warga Riau Makan Siang Bersama Usai Shalat Jumat

Nasional
Tingkatkan SDM dan Dukung Ekonomi Biru, Kementerian KP Ikutkan Peserta Didik dalam MBKM

Tingkatkan SDM dan Dukung Ekonomi Biru, Kementerian KP Ikutkan Peserta Didik dalam MBKM

Nasional
22 Jemaah yang Berhaji Tanpa Visa Resmi Dideportasi, 10 Tahun Tak Boleh ke Saudi

22 Jemaah yang Berhaji Tanpa Visa Resmi Dideportasi, 10 Tahun Tak Boleh ke Saudi

Nasional
Temui Sri Mulyani, Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Komitmen Jaga Fiskal

Temui Sri Mulyani, Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Komitmen Jaga Fiskal

Nasional
Ketua Pembina Yayasan Tolak Universitas Trisakti Jadi PTN-BH

Ketua Pembina Yayasan Tolak Universitas Trisakti Jadi PTN-BH

Nasional
Pansel Buka Pendaftaran Capim KPK mulai 26 Juni sampai 15 Juli 2024

Pansel Buka Pendaftaran Capim KPK mulai 26 Juni sampai 15 Juli 2024

Nasional
KPK Kembali Periksa Seorang Mahasiswa Terkait Korupsi Harun Masiku

KPK Kembali Periksa Seorang Mahasiswa Terkait Korupsi Harun Masiku

Nasional
Polri Tangkap Buronan Nomor 1 Thailand di Bali

Polri Tangkap Buronan Nomor 1 Thailand di Bali

Nasional
Moeldoko Sebut Tapera Akan Diawasi Komite untuk Cegah Korupsi

Moeldoko Sebut Tapera Akan Diawasi Komite untuk Cegah Korupsi

Nasional
Tak Disanksi, Anggota Densus 88 Diduga Diperintah Atasan Buntuti Jampidsus

Tak Disanksi, Anggota Densus 88 Diduga Diperintah Atasan Buntuti Jampidsus

Nasional
Punya Keterbatasan Melihat, Ustaz Ini Dedikasikan Hidupnya Mengajar Anak-anak Selama 19 Tahun

Punya Keterbatasan Melihat, Ustaz Ini Dedikasikan Hidupnya Mengajar Anak-anak Selama 19 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com