PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengapresiasi Polri yang sudah menangkap pelaku ancaman penembakan terhadap calon presiden (capres) Anies Baswedan.
Meski begitu, Cak Imin berharap Polri tetap netral dalam mengusut kasus ini.
Menurutnya jika Polri berpihak, kinerjanya akan terganggu di masa depan.
"Apresiasi kepada Polri untuk benar-benar menjaga keamanan, menguatkan kelancaran dan kesuksesan pemilu. Jadi saya berharap Polri betul-betul independen, tidak memihak," ujar Cak Imin dalam keterangan di Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/1/2024).
"Sekali Polri memihak, bisa tiga generasi mendatang mengalami gangguan dalam pelaksanaan tugas," tegasnya.
Baca juga: Polisi Tangkap Pengancam yang Akan Tembak Anies, Mahfud : Bagus
Sebelumnya, Tim gabungan dari Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri bekerja sama dengan Polda Jawa Timur telah menangkap pelaku yang mengancam akan menembak calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan di Jember, Sabtu (13/1/2024).
Saat ini, polisi masih mendalami motif pelaku berinisial AWK (23) menyampaikan ancaman melalui media sosial.
Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan mendapat sejumlah ancaman di media sosial setelah penampilannya dalam debat capres, Minggu (7/1/2024) lalu, menuai reaksi negatif kubu Prabowo Subianto.
Informasi ancaman terkuak dari cuitan akun pengguna X @sleepyiysloth yang mengunggah tangkapan layar berupa komentar di platform TikTok dengan komentar ancaman pembunuhan.
Komentar yang ditulis @Rifanariansyah itu bertuliskan "Izin bapak, nembak kepala anis hukumannya berapa lama ya?".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.