Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengancam Anies Ditangkap, TKN Minta Pendukung Prabowo Sampaikan Dukungan dengan Santun

Kompas.com - 13/01/2024, 20:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming meminta agar para pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2 itu mengekspresikan dukungan secara santun.

Hal ini disampaikan setelah penangkapan AWK (23), pelaku pengancaman di media sosial terhadap Anies Baswedan, yang akun Tiktok miliknya menggunakan foto profil bergambar Prabowo.

"Karena itu hati-hati sekali ya. Kalau toh ada pendukung Pak Prabowo ingin menyampaikan dukungannya, sampaikan dengan cara-cara yang santun, dengan cara-cara yang elegan," kata Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, dalam jumpa pers pada Sabtu (13/1/2024).

"Lebih baik kita fokus menyampaikan, menyebarluaskan gagasan visi, misi, programnya Pak Prabowo," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Pengancam Anies Pasang Foto Prabowo, TKN: Tak Terafiliasi, Bukan Bagian dari Kami

Habiburokhman juga mengingatkan bahwa apa yang dianggap seorang pendukung bukan kategori mengancam, bisa jadi secara hukum memenuhi unsur-unsur pengancaman.

"Apa yang kita anggap biasa-biasa saja bisa jadi dianggap orang bermasalah," katanya.

Habiburokhman lantas mengatakan, tak menutup kemungkinan bahwa pelaku merupakan pendukung fanatik Prabowo yang tidak dapat mengendalikan dirinya.

"Mencantumkan foto Pak Prabowo kan bisa saja dari berbagai teori, cuma ya sudah kita enggak usah asumsi. Tapi, bisa juga ya kan pendukung fanatik tapi berekspresi yang salah, berlebihan, kan macam-macam," ujarnya.

Baca juga: Prabowo Tegaskan Pengancam Bunuh Anies Bukan Pendukungnya

Akan tetapi, Habiburokhman juga mencurigai bahwa kasus semacam ini mungkin merupakan skenario lawan politik yang ingin merusak nama baik Prabowo.

"Secara teori itu kan ada yang namanya operasi kuda troya, disusupkan orang ke kalangan pendukung kita lalu melakukan tindakan kontraproduktif dan merugikan kita," kata anggota Komisi III DPR RI tersebut.

Lebih lanjut, Habiburokhman mengaku menghormati langkah Polri yang telah menangkap AWK dan akan menggelar pemeriksaan lebih lanjut terhadapnya.

"Kami menghormati apa yang dilakukan kepolisian dalam kasus ini. Silakan diusut dijalankan proses hukum secara keadilan, dan kami juga akan terus memantau perkara ini," ujarnya.

Baca juga: Kapolda Jatim: Pengancam Anies Baswedan Terancam UU ITE

Diketahui, hingga Sabtu sore, AWK belum berstatus tersangka dan motifnya melakukan pengancaman tersebut masih didalami.

Selain itu, polisi belum menemukan bukti AWK berafiliasi dengan dengan partai politik ataupun pasangan capres-cawapres mana pun.

Polisi juga masih mendalami kemungkinan keterkaitan AWK dengan pelaku pengancaman serupa terhadap Anies yang diduga berasal dari Kalimantan Timur.

Halaman:


Terkini Lainnya

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Beri Pesan untuk Prabowo, Try Sutrisno: Jangan Sampai Tonjolkan Kejelekan di Muka Umum

Nasional
Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Nasional
Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Nasional
MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Nasional
Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Nasional
Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Nasional
Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Nasional
Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Nasional
Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Nasional
Ekspresi Prabowo Diperkenalkan Jokowi sebagai Presiden Terpilih di WWF Ke-10 di Bali

Ekspresi Prabowo Diperkenalkan Jokowi sebagai Presiden Terpilih di WWF Ke-10 di Bali

Nasional
Pemerintah Diminta Aktif dan Perketat Pengawasan Pengelolaan Dana Desa

Pemerintah Diminta Aktif dan Perketat Pengawasan Pengelolaan Dana Desa

Nasional
4 Faktor Pemicu Dana Desa Jadi 'Lahan Basah' Korupsi

4 Faktor Pemicu Dana Desa Jadi "Lahan Basah" Korupsi

Nasional
Bamsoet Sebut Draf PPHN Sudah Tuntas, Bakal Disahkan MPR Periode Berikutnya

Bamsoet Sebut Draf PPHN Sudah Tuntas, Bakal Disahkan MPR Periode Berikutnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com