Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggal 15 Januari 2024 Memperingati Hari Apa?

Kompas.com - 13/01/2024, 00:00 WIB
Tari Oktaviani

Penulis

KOMPAS.com - Tanggal 15 Januari 2024 jatuh pada hari Senin. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Dharma Samudera.

Selain itu, terdapat pula peringatan dan perayaan lain pada hari ini. Berikut beberapa peringatan yang jatuh pada 15 Januari 2024.

Hari Dharma Samudera

Tanggal 15 Januari setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Dharma Samudera. 

Hari Dharma Samudera merupakan hari peringatan atas tragedi yang terjadi Laut Arafuru tanggal 15 Januari 1962. 

Peristiwa itu membuat Komodor Yos Sudarso gugur dalam KRI Matjan Tutul. Kapal tersebut dibombardir dan ditenggelamkan armada laut Belanda.

Tujuan operasi tersebut yaitu untuk menjalankan misi di Irian Barat oleh Angkatan Laut RI. Misi yang sengaja dilakukan diam-diam itu diketahui oleh pihak Belanda.

Armada kapal perang Belanda tiba-tiba muncul dan melakukan serangan ke tiga kapal Angkatan Laut RI. 

Ketiga kapal yaitu KRI Harimau berada di depan, membawa antara lain Kolonel Sudomo, Kolonel Mursyid, dan Kapten Tondomulyo. KRI Matjan Tutul yang dinaiki Komodor Yos Sudarso dan KRI Matjan Kumbang.

Komodor Yos Sudarso memerintahkan ketiga KRI untuk kembali. Ketiga kapal itu serentak membelok 180°. Namun sayangnya KRI Matjan Tutul macet dan terus membelok ke kanan.

Kapal-kapal Belanda mengira manuver berputar itu untuk menyerang mereka. Sehingga mereka langsung menembaki KRI Matjan Tutul yang membuat tenggelamnya kapal bersama Komodor Yos Sudarso.

Tragedi ini pun kemudian diperingati sebagai "Hari Dharma Samudra". 

Baca juga: Cerita Tessy Srimulat, Selamat dari Pertempuran Laut Aru karena Datang Terlambat

Hari Hak Sipil di Amerika 

Amerika Serikat memperingati tanggal 15 Januari sebagai Hari Hak Sipil atau Civil Rights Day. 

Tujuannya tentu untuk terus mengingatkan orang akan perjuangan hak-hak sipil yang bisa dimiliki setiap orang di sana. 

Peringatan ini dilatarbelakangi kejadian dimana saat perbudakan masih marak terjadi di Amerika.

Melansir National Today, kala itu Amerika dihuni oleh suku Aztec, Maya, dan Inca sebelum orang Eropa datang mencari rempah-rempah. Mereka melakukan genosida terhadap penduduk asli. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com