Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggal 14 Januari 2024 Memperingati Hari Apa?

Kompas.com - 12/01/2024, 00:00 WIB
Tari Oktaviani

Penulis

KOMPAS.com - Tanggal 14 Januari 2024 jatuh pada hari Minggu. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Layang-layang Internasional.

Selain itu, terdapat pula peringatan dan perayaan lain pada hari ini. Berikut beberapa peringatan yang jatuh pada 14 Januari 2024.

Hari Layang-layang Internasional

Tanggal 14 Januari setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Layang-layang Internasional.

Hampir semua negara mengenal layang-layang sebagai mainan di udara. Termasuk di Indonesia.

Kepopuleran layang-layang membuat diciptakannya hari khusus.

National Today menuliskan Hari layang-layang pertama kali berasal dari India. Mereka mengadakan festival layang-layang bernama Uttarayan. Sedangkan di wilayah lain di India dikenal dengan nama Makar Sankranti.

Tujuan diadakannya festival ini di sana untuk memperingati peralihan dari musim dingin ke musim panas.

Meskipun ini adalah festival India, kuil-kuil Hindu di Amerika Serikat turut sering merayakannya. 

Baca juga: Keliling Museum Layang-layang Indonesia, Ada Apa Saja?

Hari Logika Sedunia

Setiap tanggal 14 Januari diperingati sebagai Hari Logika Sedunia. 

Hari Logika Sedunia pertama kali diadakan pada tanggal 26 November 2019 oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

Tujuannya untuk membawa sejarah intelektual dana segala sesuatu dari ilmu pengetahuan yang bisa diterima dengan logika dan diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Hari internasional ini dikonsep oleh Logica Universalis Association (LUA) dan dirayakan pertama kali pada 14 Januari 2019, sebelum proklamasi resmi.

Melansir UNESCO, perayaan tahunan Hari Logika Sedunia diadakan untuk membina kerja sama internasional, mendorong pengembangan logika, baik dalam penelitian maupun pengajaran, mendukung kegiatan asosiasi, universitas dan lembaga lain yang terlibat dengan logika

Selain itu, perayaan Hari Logika Sedunia juga dapat berkontribusi pada peningkatan budaya perdamaian, dialog dan saling pengertian berdasarkan kemajuan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com