Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelian Alutsista Dikritik, TKN Prabowo-Gibran: Menunjukkan Pak Muhaimin Tak Paham Geopolitik

Kompas.com - 03/01/2024, 17:40 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Habiburokhman membalas kritik yang dilayangkan calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Cak Imin menyinggung pemerintah yang berbelanja alat pertahanan dengan harga yang fantastis.

Menurut Habiburokhman, pernyataan Cak Imin itu menunjukkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak paham soal geopolitik dan geostrategi.

“Ya itu menunjukkan ketidakpahaman Pak Muhaimin soal geopolitik dan geostrategis,” kata Habiburokhman di Kantor Bawaslu Jakarta Pusat, Tanah Abang, Rabu (3/1/2024).

Baca juga: Cak Imin: Kita Enggak Perang, Kenapa Kebanyakan Utang Beli Alat Perang?

Habiburokhman mengatakan bahwa membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) tidak seperti membeli mi instan di sebuah minimarket.

Narasi serupa pernah diungkapkan Prabowo selaku Menteri Pertahanan.

“Ada duit belum tentu bisa beli, begitu loh,” ujar Habiburokhman.

Habiburokhman kemudian mengungkit pernyataan Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK).

“Ingat enggak debat capres dulu, Pak JK kalau enggak salah yang ngomong, ‘20 tahun ke depan, 30 tahun ke depan enggak akan ada perang di dunia’,” ujar Habiburokhman.

“(Kemudian) meletus (perang) Ukraina, Hamas-Israel, ketegangan di South China Sea (Laut China Selatan),” tutur Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Baca juga: Debat Capres, Ganjar Siap Beberkan Modernisasi Alutsista Sesuai APBN Tanpa Beli Bekas

Sebelumnya, Cak Imin menyinggung pemerintah yang berbelanja alutsista dengan harga yang fantastis. 

Menurut dia, ada skala prioritas yang mesti dilakukan pemerintah, salah satunya fokus pada penguatan sektor pertanian dibanding belanja alat pertahanan dalam situasi damai. 

"Lebih baik utang beli alat pertanian, kita ini enggak perang tapi kenapa banyak beli alat perang, ini kan jadi tanda tanya besar," kata Cak Imin di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu.


Cak Imin mengatakan, pertahanan yang sesungguhnya adalah pangan. Ia menyebut, jika pangan tidak selesai, pertahanan bentuk apa pun tidak akan bisa terjadi. 

"Pertahanan yang sesungguhnya adalah pangan, negara wajib hadir untuk masyarakat terutama petani karena mereka (petani) adalah pejuang," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com