Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surati KPU, TPN Ganjar Minta Evaluasi Penggunaan Singkatan Saat Debat

Kompas.com - 27/12/2023, 20:43 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengevaluasi penggunaan singkatan dalam debat calon presiden dan calon wakil presiden selanjutnya.

Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto menyampaikan, TPN sudah menyurati KPU mengenai evaluasi debat kedua, termasuk soal penggunaan singkatan.

"Sudah kami sampaikan secara tertulis yang ini, yang evaluasi kami tentang debat kedua, termasuk penggunaan singkatan, termasuk ketika Mas Gibran bertanya di luar topik," kata Andi di media center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023).

Baca juga: Aturan Baru Debat Capres, Singkatan dan Istilah Harus Diluruskan Moderator

Andi menyampaikan, evaluasi itu akan dibahas oleh KPU di rapat internal.

Menurutnya, penggunaan singkatan atau istilah dalam debat capres-cawapres justru merugikan publik yang belum tentu awam terhadap banyak istilah.

Dalam debat capres kedua misalnya, penggunaan singkatan SGIE (State of the Global Islamic Economy) yang disampaikan calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, justru membuat publik kehilangan substansi mengenai ekonomi syariah.

"Ketika Mas Gibran bertanya singkatan yang tidak dipahami oleh Cak Imin dan moderator langsung memotong, tidak memberikan kesempatan kepada Mas Gibran untuk menjelaskan maksud dari singkatannya, publik yang dirugikan," ucap dia.

Oleh karena itu ia berharap, KPU mampu memastikan agar setiap pasangan calon memberikan pertanyaan yang jelas tanpa maksud menonjolkan ketidaktahuan calon lainnya.

"Karena ada terminologi atau singkatan yang tidak umum untuk diketahui banyak orang. Itu yang kami sampaikan dalam memo tertulis sesuai permintaan KPU untuk rapat hari ini," jelasnya.


Terpisah, komisioner KPU August Mellaz mengungkapkan, KPU meminta agar calon presiden (capres) yang akan adu gagasan pada debat ketiga Pilpres 2024 menjelaskan singkatan dan istilah asing/yang tak familiar jika digunakan untuk bertanya.

Hal itu juga disepakati bersama perwakilan masing-masing tim pasangan calon dalam rapat evaluasi debat kedua, Rabu (27/12/2023).

"Yang pertama itu tentu mau tidak mau tugasnya LO (liaison officer) dari pasangan calon untuk briefing kepada capres ataupun cawapres pada saat pelaksanaan debat agar singkatan itu bisa dipanjangkan," August.

"Langkah pertama tentu kita ingatkan ke tim paslon untuk memastikan agar itu (penggunaan singkatan dan istilah asing/tak familiar) tidak terjadi. Tetapi kalaupun itu ada memang sebagai suatu pertanyaan, itu dipanjangkan," jelasnya.

Baca juga: Besok, KPU Evaluasi Peran Moderator, Pemakaian Singkatan, dan Istilah Asing Saat Debat

Sebelumnya diberitakan, calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka memberi pertanyaan kepada Cak Imin tentang bagaimana caranya menaikkan skor dan peringkat Indonesia dalam SGIE. 

"Gus Muhaimin Ketua Umum dari partai PKB, saya yakin sekali Gus Muhaimin paham sekali untuk masalah ini. Bagaimana langkah Gus Muhaimin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE ? Terimakasih," ujar Gibran memberikan pertanyaan.

"SGIE," lanjut Gibran memberikan penekanan kepada pertanyaannya saat melihat respons Cak Imin yang seolah masih memahami.

Baca juga: Timnas Anies-Cak Imin Anggap Pertanyaan SGIE Gibran Sebagai Jebakan

Setelahnya, Cak Imin mengatakan dia tidak paham soal SGIE. Dia pun kembali bertanya kepada Gibran apa itu SGIE.

"Terus terang SGIE saya enggak paham. SGIE itu apa?" tanya Cak Imin.

Pertanyaan balik itu pun langsung direspons dengan peringatan oleh moderator debat cawapres, Alfito Deannova. Alfito mengingatkan, Cak Imin mestinya menggunakan kesempatan untuk menjawab pertanyaan Gibran.

Jika Cak Imin kembali memberi pertanyaan maka bisa jadi waktu menjawab segera habis.

"Tidak apa-apa, karena saya tidak pernah mendengar istilah SGIE itu," jawab Cak Imin.

Baca juga: Debat Ketiga, KPU Minta Capres Beri Penjelasan jika Pakai Singkatan dan Istilah Asing

Moderator kemudian mengembalikan kesempatan bicara kepada Gibran. Saat itu, Gibran langsung memberi penjelasan soal apa itu SGIE kepada Cak Imin.

"Baik, Gus, kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, keuangan syariah. Otomatis, kita harus ngerti juga masalah SGIE. SGIE itu adalah state of global islamic economy," tutur Gibran.

"Misalnya sekarang yang sudah masuk 10 besar adalah makanan halal kita. Skincare halal kita, fesyen kita, nah itu yang saya maksud Gus. Dan ya mohon maaf kalau pertanyaan nya agak sulit ya Gus. Terima kasih," tanya Gibran kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Klaim Produksi Minyak Blok Rokan Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina

Jokowi Klaim Produksi Minyak Blok Rokan Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina

Nasional
Menkominfo Sebut MWC 2024 Berpeluang Jadi Showcase Ekosistem Telekomunikasi Nasional

Menkominfo Sebut MWC 2024 Berpeluang Jadi Showcase Ekosistem Telekomunikasi Nasional

Nasional
Moeldoko Bicara soal Tapera, Sebut Tak Akan Ditunda dan Bantah untuk Danai IKN

Moeldoko Bicara soal Tapera, Sebut Tak Akan Ditunda dan Bantah untuk Danai IKN

Nasional
Tak Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende, Megawati Disebut Sedang Kurang Sehat

Tak Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende, Megawati Disebut Sedang Kurang Sehat

Nasional
Hasto Kristiyanto Gantikan Megawati Bacakan Amanat Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Hasto Kristiyanto Gantikan Megawati Bacakan Amanat Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Nasional
Pakaian Teluk Belange, Baju Adat Jokowi Saat Pimpin Ucapara Hari Lahir Pancasila di Riau

Pakaian Teluk Belange, Baju Adat Jokowi Saat Pimpin Ucapara Hari Lahir Pancasila di Riau

Nasional
Jokowi Jelaskan Alasan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Hulu Rokan Riau

Jokowi Jelaskan Alasan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Hulu Rokan Riau

Nasional
Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT Dimulai Tanpa Megawati

Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT Dimulai Tanpa Megawati

Nasional
Ganjar-Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Ganjar-Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Nasional
Pakai Baju Adat, Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Riau

Pakai Baju Adat, Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Riau

Nasional
Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Nasional
24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

Nasional
139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari Ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari Ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

Nasional
22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

Nasional
Pancasila Vs Ideologi 'Ngedan'

Pancasila Vs Ideologi "Ngedan"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com