Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Main “Slepet” demi Jadi "Ban Serep" ke-14

Kompas.com - 25/12/2023, 06:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Gibran meyakini suatu saat nanti Indonesia akan menjadi raja energi hijau dunia dengan mengembangkan bio diesel, bio avtur dari sawit, dan bio etanol.

Untuk menjadi Indonesia emas, katanya, dibutuhkan generasi emas, harus mampu mengubah future talent dan future skill.

Sementara untuk digitalisasi akan siapkan anak-anak muda yang ahli AI, ahli bitcoin, ahli robotik, ahli perbankan syariah, dan anak muda ahli kripto.

Muhaimin menganalogikan "slepet" sarung sebagai pembangunan ekonomi nasional menuju Indonesia yang adil dan Makmur, demikian visi-misi yang disampaikannya.

Ia menjelaskan, sarung yang "dislepet" atau dikibaskan ke suatu objek sama dengan disrupsi yang merupakan tanda terjadinya perubahan besar-besaran karena adanya inovasi yang mengubah sistem dan tatanan bisnis ke taraf lebih baru.

Slepet adalah disrupsi dan disrupsi adalah awal dari perubahan. Ia mencontohkan realitas kekayaan 100 orang di Indonesia yang sangat jomplang sehingga berbanding terbalik dengan kondisi lebih dari 100 juta rakyat Indonesia.

"Slepet" menjadi langkah perbaikan ke depan karena akan membangun potensi yang belum diberdayakan, menggerakkan yang selama ini terhambat, dan membuka potensi baru melalui inovasi.

Mahfud yang saat debat mengenakan busana adat Madura berbicara tentang pemberantasan korupsi.

Tema ini menjadi andalan yang paling banyak disampaikannya saat memaparkan visi dan misinya selaku cawapres dengan nomor urut 3.

Kata "pemberantasan korupsi" diucapkan sebanyak 12 kali, demikian pula kata "pertumbuhan ekonomi".

Mahfud mengatakan, pemberantasan korupsi menjadi instrumen penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai sebesar tujuh persen.

Pertumbuhan ekonomi tujuh persen hanya terjadi pada era Orde Baru 1989-1991 dan hal itu tak kunjung tercapai lagi karena banyaknya masalah korupsi dan inefisiensi di sejumlah sektor.

Pertumbuhan ekonomi mandek akibat banyaknya korupsi dan inefisiensi di sektor-sektor pertumbuhan ekonomi, yaitu di sektor konsumsi, belanja pemerintah, ekspor impor dan investasi.

Perdebatan panas tentang IKN bermula dari pertanyaan panelis untuk Gibran terkait prioritas anggaran APBN, apakah untuk infrastruktur atau sumber daya manusia (SDM).

Gibran mengatakan, tidak semua pembangunan menggunakan APBN, contohnya IKN. Menurut dia, banyak yang gagal paham bahwa tidak 100 persen pembangunan IKN memakai APBN, hanya 20 persen, sisanya dari investor.

Menanggapi jawaban Gibran, Mahfud mempertanyakan kontribusi swasta dalam pembangunan IKN dengan menyebut belum ada satupun investor yang sudah masuk ke IKN. Ia meminta Gibran menyebut dua atau satu nama investor yang sudah masuk.

Muhaimin pun turut memberikan tanggapan atas jawaban Gibran. Ia menekankan skala prioritas yang perlu diperhatikan dalam pembangunan IKN.

Menurut Cak Imin, panggilan Muhaimin, yang penting dilakukan adalah kemampuan membaca skala prioritas.

Seluruh proyek besar ambisius, contoh IKN, mengandalkan APBN hampir Rp 500 triliun. Kalau 1 persen persen saja dari Rp 500 triliun itu untuk membangun jalan di Kalimantan, persoalan beres.

Lalu 3 persen dari seluruh anggaran IKN bisa membangun sekolah yang baik di Kalimantan.

Gibran menanggapi balik kedua tanggapan dari lawannya itu. Bahkan, Gibran menyindir Muhaimin yang dinilainya tidak konsisten karena Muhaimin dulu ikut meresmikan dan melakukan potong tumpeng di IKN. Gibran juga menanggapi Mahfud bahwa sudah ada investor yang masuk ke IKN.

Lalu bagaimana impresi publik terhadap pelaksanaan debat cawapres yang cukup panas itu?

Mengutip hasil riset Continuum Indef, penampilan Gibran Rakabuming berhasil mencuri perhatian publik, kontras dengan Muhaimin yang banyak mendapatkan sentimen negatif dari para warganet.

Pasangan Prabowo-Gibran mengantongi sentimen positif 77,69 persen dan sentimen negatif 22,31 persen.

Kemudian pasangan Ganjar-Mahfud mendapatkan sentimen positif 64,03 persen dan sentimen negatif 35,97 persen, kontras dengan pasangan Anies-Imin yang hanya mendapatkan sentimen positif 4,27 persen.

Apakah debat perdana capres sebelumnya dan debat cawapres bisa memengaruhi pertimbangan undecided voters pada pilihan dan saat pemungutan suara?

Terlampau terburu-buru menyimpulkan bahwa debat akan menaikkan elektablitas -atau sebaliknya menurunkan elektabilitas- capres-cawapres yang berkontestasi.

Sehingga, terlalu gegabah jika menyimpulkan pasangan capres-cawapres tertentu akan memenangkan kontestasi Pilpres 2024 hanya karena impresi publik semata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com