Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budiman Sudjatmiko Jelaskan Gagasan Prabowo soal Perkuat Aparat untuk Damaikan Papua

Kompas.com - 21/12/2023, 10:39 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko menjelaskan maksud dari gagasan Prabowo terkait penguatan aparat sebagai solusi mendamaikan Papua.

Menurutnya, penguatan aparat justru untuk mencegah terjadinya perilaku kekerasan di Papua.

Ini disampaikan usai ditanya mengapa Prabowo menawarkan gagasan perkuat aparat dalam debat perdana, meski para peneliti berkata bahwa justru aparat lah yang menjadi sumber kekerasan di Papua.

Budiman memulai dengan menjelaskan bahwa yang dimaksud aparat oleh Prabowo adalah bukan hanya TNI/Polri, tetapi juga aparatur sipil negara (ASN) pelayan masyarakat.

Baca juga: Tuding Ada Campur Tangan Asing, Prabowo Bakal Perkuat Aparat di Papua

"Ketika Pak Prabowo bicara aparat, itu bicara aparat keseluruhan. kesejahteraan aparat, dan meningkatkan skill aparat, capacity building lah istilahnya. Begitu," kata Budiman dalam tayangan Gaspol! Kompas.com, dikutip Kamis (21/12/2023).

Oleh karena itu, Prabowo disebut ingin menyejahterakan terlebih dulu para aparat tersebut.

Dalam upaya menyejahterakan, Prabowo turut menyisipkan pendekatan masyarakat kepada para aparat, seperti dialog dan pemberdayaan.

 

"Supaya masyarakat Papua, aparat Papua yang bekerja di Papua, maupun orang Papua sendiri, bertutur pada pendekatan-pendekatan memberdayakan, berdialog, supaya tidak korupsi, supaya tidak melakukan kekerasan," ujarnya.

Budiman menerangkan, gagasan Prabowo ini juga akan dilakukan dan diterapkan di seluruh Indonesia, tidak hanya di Papua.

Para aparat, jelas dia, juga akan ditambah pengetahuan, wawasan dan kemampuan mereka untuk melayani masyarakat.

Baca juga: TKN Sebut Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Upaya Peningkatan Kualitas SDM

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto menyampaikan visi misinya dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).  Debat perdana tersebut mengangkat topik yang diangkat adalah masalah pemerintahan, hukum, hak asasi manusia, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga.ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA Capres nomor urut dua Prabowo Subianto menyampaikan visi misinya dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tersebut mengangkat topik yang diangkat adalah masalah pemerintahan, hukum, hak asasi manusia, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga.
Menurutnya, cara-cara seperti ini solutif untuk mendamaikan, terutama di Papua saat ini.

"(Aparat) disesuaikan skill mereka, pengetahuan wawasan dan keterampilan mereka untuk bisa mendayagunakan perkembangan-perkembangan teknologi baru, untuk melakukan pelayanan publik, menyejahterakan, membangun, seperti itu," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, dalam debat capres perdana, 12 Desember lalu, Prabowo bilang bahwa tidak mudah menyelesaikan konflik di Papua.

Ia menyinggung tentang kekuatan asing yang menginginkan Indonesia terpecah belah.

Baca juga: Prabowo-Gibran Gembar-gembor Program Makan Siang Gratis Rp 450 Triliun, Duit dari Mana?

“Masalah Papua adalah rumit karena di situ terjadi suatu gerakan separatisme dan gerakan separatis ini kita sudah ikuti cukup lama,” kata Prabowo.

“Kita melihat ada campur tangan asing di situ dan kita melihat bahwa kekuatan-kekuatan tertentu selalu ingin Indonesia disintegrasi dan pecah,” ujarnya.

Prabowo menyebut, kelompok teroris Papua kerap kali menyerang warga Papua sendiri. Bahkan, orang tua, perempuan, dan anak kecil yang tak bersenjata diteror oleh kelompok separatis ini.

Oleh karenanya, jika terpilih sebagai Presiden RI selanjutnya, Prabowo berjanji untuk melindungi rakyat Papua. Salah satu caranya, dengan memperkuat aparat keamanan.

“Jadi rencana saya, pertama adalah tentunya menegakkan hukum, memperkuat aparat-aparat di situ,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Nasional
Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada 'Plot Twist'

Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada "Plot Twist"

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Nasional
Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus 'Jaket Bung Karno'

Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus "Jaket Bung Karno"

Nasional
Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Nasional
Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Nasional
Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Nasional
Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Nasional
Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Nasional
Megawati Kenang Drama 'Dokter Setan' yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Megawati Kenang Drama "Dokter Setan" yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Nasional
Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

BrandzView
Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Nasional
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Nasional
Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Nasional
Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com