Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawab Kebingungan Kaesang, Ganjar Jelaskan Makna "Positioning" Cepat dan Unggul

Kompas.com - 19/12/2023, 14:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menjelaskan makna "cepat dan unggul" yang menjadi jawabannya untuk merespons kebingungan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, soal narasi politik yang coba dia bangun pada Pilpres 2024.

Kaesang sebelumnya mengaku bingung dengan posisi Ganjar-Mahfud pada Pilpres tahun depan.

Ganjar dinilai tak mempunyai positioning yang jelas di saat pasangan calon lain, yakni Anies-Muhaimin berkomitmen melakukan perubahan dan Prabowo-Gibran berkomitmen melanjutkan program Presiden Jokowi.

Ganjar pun menjelaskan, makna kata "cepat" yang jadi positioning-nya saat ini berada dalam konteks pelayanan kepada publik.

"Cepat itu merespons segala persoalan masyarakat yang hari ini membutuhkan sesuatu dari pemerintah. Konteksnya pelayanan," kata Ganjar di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (19/12/2023).

Baca juga: Kaesang: Pak Anies Perubahan, Pak Prabowo Melanjutkan, kalau Pak Ganjar Saya Bingung

Menurut Ganjar, pelayanan publik yang cepat bisa dilakukan ketika pemerintah memotong birokrasi yang rumit.

"Itu bisa dilakukan kalau pemerintah mempermudah pelayanan. Itu cepat, sat set," ucapnya.

Adapun unggul berkaitan erat dengan Indonesia Maju tahun 2045.

Menurut Ganjar, kalau ekonomi tidak unggul, maka sumber daya manusianya pun tidak unggul.

"Bonus demografinya dimanfaatkan dengan baik, kita mau ngomong apa? Jadi tidak sekedar cerita anti atau tidak setuju, tapi bagaimana kita melompat lebih tinggi lagi," jelas Ganjar.

Baca juga: Ganjar Mengaku Tak Merasa Terancam Suara di Jateng Bergeser ke Gibran

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menyinggung paparan debat calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat pemilihan presiden (pilpres) beberapa waktu lalu.

Menurut Kaesang, pernyataan capres nomor urut 1 Anies Baswedan sudah jelas dengan perubahannya.

Begitu juga dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang bertekad melanjutkan pemerintahan Presiden Jokowi.

Namun, Kaesang mengaku masih bingung dengan arah pernyataan yang disampaikan Ganjar.

"Nomor satu untuk perubahan, saya kira Pak Anies kemarin apa-apa setiap perkataan beliau ada yang kurang, nanti akan diubah, apa-apa akan diubah," kata Kaesang di Kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (15/12/2023).

"Kalau Pak Prabowo sudah jelas juga akan melanjutkan. Memang kalau untuk Pak Ganjar, saya masih bingung dari positioning-nya seperti apa," sambung Kaesang.

Baca juga: TPN Ungkap Ada Kampanye Hitam Sebut Ganjar-Mahfud Bakal Hentikan Bansos dan Program Pro Rakyat Jokowi

Pernyataan Kaesang lalu ditanggapi oleh kubu Ganjar-Mahfud, salah satunya Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto. Hasto bilang, gaya kepemimpinan Prabowo justru merupakan antitesis atau kebalikan dari Presiden Jokowi.

"Mas Kaesang seharusnya enggak perlu bingung kalau kita lihat dari Pak Anies memang anti status quo. Tetapi kalau kita liat dari Pak Prabowo, dari rekam jejaknya, dari program, karakter, gaya kepemimpinannya Prabowo antitesa dari Pak Jokowi," kata Hasto saat ditemui awak media di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com