Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Solusi Ganjar untuk Penanganan Pengungsi Rohingya jika Terpilih Jadi Presiden

Kompas.com - 16/12/2023, 07:50 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan, salah satu solusi yang ditawarkan untuk menangani pengungsi Rohingya adalah dengan melakukan ratifikasi Konvensi Jenewa 1951 tentang Status Pengungsi.

Hal itu disampaikan usai ditanya seorang millennial Kota Bekasi tentang apa solusinya jika terpilih menjadi Presiden RI, untuk penanganan pengungsi Rohingya yang belakangan dianggap meresahkan.

Mulanya, Ganjar berpesan agar semuanya tak perlu resah menghadapi pengungsi Rohingya.

"Enggak usah resah. Yang pertama dilakukan adalah melakukan assesment, Indonesia belum meratifikasi keputusan dari PBB, kalau enggak salah tahun 1951," kata Ganjar saat berdiskusi santai dengan millennial dan generasi Z Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023) malam.

Baca juga: Pengungsi Rohingya di Aceh Tembus 1.600 Orang

"Tapi kita belum ratifikasi, yang pertama adalah kita ratifikasi dulu," lanjut dia.

Pilihan kedua, lanjut Ganjar, Indonesia bisa melakukan asesmen darurat. Namun ia tak menjelaskan lebih lanjut terkait solusi kedua ini.

Solusi ketiga, Ganjar mengaku bahwa pemerintah Indonesia bisa berkomunikasi dengan beberapa negara Asean yang sudah melakukan ratifikasi Konvensi PBB 1951.

"Untuk kemudian mereka bisa membantu karena mereka sudah meratifikasi, ini bukan persoalan gampang," imbuhnya.

"Tapi kita juga bisa berkomunikasi, ya Menlu (Menteri Luar Negeri) berangkat bicara dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR)," tambah dia.

Baca juga: Mahfud Sebut Indonesia Bisa Saja Usir Pengungsi Rohingya, tapi...

Terakhir, ia memastikan akan menyiapkan berbagai tahapan penting untuk penanganan pengungsi Rohingnya jika terpilih menjadi Presiden.

Menurutnya, semua penanganan itu akan menerapkan prinsip tolong menolong sebagai sesama manusia.

"Kawan-kawan semuanya tidak akan resah pada persoalan itu, apapun namanya kita harus menolong juga, tapi kepentingan nasional harus kita jaga," pungkas Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com