Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialog dengan Petani di Bekasi, Ganjar: Enggak Boleh Ada "Setting"-an, Harus Jujur Apa Adanya

Kompas.com - 14/12/2023, 15:57 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo meminta semua masyarakat yang ingin berdialog dengannya untuk jujur dan tidak menutup-nutupi.

Ia mengaku siap mendengarkan dan menerima berbagai keluhan rakyat.

Hal ini disampaikan Ganjar saat hendak berdialog dengan para nelayan dan petani di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023).

Mulanya, Ganjar diajak berdialog oleh seorang buruh tani bernama Norman. Norman pun menumpahkan kekesalannya selama menjadi petani.

Mulai dari merasa cara mendapatkan pupuk yang sulit, hingga harga jual pupuk tinggi dan tidak ramah konsumen.

"Ya saya berharap untuk para petani sekarang ya pupuknya dipermudah, terus diperhatikan agar airnya dibikin mudah, pupuknya dipermurah, harga jual padinya juga diperbagus, Pak," curhat Norman pada Ganjar.

"Oke, setuju?" tanya Ganjar pada seluruh masyarakat dan simpatisannya yang hadir di lokasi.

Baca juga: Jokowi Langsung Temui Petani di Jateng Usai Prabowo Kritik Ganjar soal Pupuk

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini lantas bertanya lagi kepada hadirin, siapa yang menyetujui harga beras mahal.

Sontak masyarakat pun tak setuju harga beras mahal.

Setelah itu, Ganjar meminta semua hadirin yang ingin bicara dengannya harus jujur. Jika ada keluhan apa pun itu, dia meminta harus disampaikan.

"Biar saja. Kalau dialog sama saya enggak boleh ada setingan. Kalau dialog sama saya, harus jujur apa adanya," beber politikus PDI-P ini.

Lebih jauh, Ganjar mengaku senang dapat dipertemukan dengan petani hari ini.

Menurut dia, momen ini merupakan pertemuan antara petani dan konsumen secara langsung.

Dari situ, ia berharap bisa mencari jalan keluar untuk berbagai keluhan soal pertanian.

Baca juga: Terima Keluhan soal Pupuk Sulit, Ganjar: Data Petani Harus Diperbaiki

Dalam acara tersebut, Ganjar menyampaikan solusinya adalah perbaikan data petani yang akan diwujudkan melalui program KTP Sakti.

"Itulah KTP Sakti yang sekarang kita siapkan dengan data yang benar, distribusi akan benar," imbuh dia.

"Tapi bapak ibu, kalau pupuk tadi kurang, ya kita, biar pemerintah yang carikan jalan keluar untuk menambah biar lebih mudah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com