Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjloknya Elektabilitas Ganjar dan Melejitnya Prabowo di Survei Litbang "Kompas"

Kompas.com - 12/12/2023, 08:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Ia mengeklaim punya hasil survei dari lembaga lain yang menunjukkan hasil berbeda.

Namun, ia mengakui bahwa urvei Litbang Kompas bakal dijadikan pemicu agar lebih gencar meningkatkan elektabilitas di sisa waktu masa kampanye.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Kebanyakan Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Naik

"Tidak apa-apa, jadi sebenarnya ada survei-survei yang lain, buat kami itu jadi pemicu saja agar kita bisa berpacu lebih bagus lagi karena waktu masih ada dan konsolidasi sekarang sedang dilakukan," kata Ganjar di Mal FX Sudirman, Jakarta, Senin.

Ganjar mengaku bakal mencari penyebab elektabilitasnya anjlok, meski ia menduga salah satu penyebabnya adalah isu-isu tertentu yang beredar di tengah masyarakat.

Oleh sebab itu, ia akan meminta partai politik pengusung dan relawan pendukung meluruskan isu-isu tersebut.

"Karena memang ada isu-isu yang kemarin itu bersliweran, mungkin itu juga yang para pemilih punya determinasi untuk memilih. Jadi kita akan clearance di tempat-tempat tertentu, kita juga punya petanya," kata dia.

Baca juga: Survei Poltracking Indonesia: Prabowo-Gibran Bakal Dapat Limpahan Suara Jika Anies dan Ganjar Tak Masuk Putaran 2

Di samping itu, Ganjar juga mengonsolidasikan partai-partai politik pengusung agar pemilihnya solid memilih pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Politikus PDI-P ini mengakui bahwa banyaknya pemilihan yang mesti dilakoni membuat konsentrasi partai politik terpecah, tidak fokus memenangkan pemilihan presiden.

Ia juga mengungkapkan ada fenomena split-ticket voting di mana seseorang tidak memilih calon presiden yang diusung oleh partai politik pilihan orang tersebut.

"Posisi-posisi swing seperti inilah yang secara kepartaian sekarang sedang dikonsolidasikan oleh partai pendukung, partai pengusung juga. Sehingga kawan-kawan sekarang sedang bekerja untuk itu," ujar Ganjar.

Asosiasikan Ganjar dengan Jokowi

Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto mengungkapkan bahwa memperkuat asosiasi antara Jokowi dan Ganjar merupakan salah satu srategi yang bakal ditempuh.

"Kami sebetulnya yakin bahwa nanti publik menilai tentang sosok Mas Ganjar ini adalah blusukan plus, Mas Ganjar ini adalah Jokowi 3.0. Jadi asosiasi itu yang mungkin dengan melihat hasil (survei Litbang) Kompas yang perlu kami perkuat," kata Andi di Media Center TPN, Jakarta, Senin.

Andi pun menegaskan bahwa Ganjar tidak akan membatalkan program-program yang sudah dikerjakan oleh pemerintahan Jokowi selama 10 tahun terakhir, sebagaimana tertuang dalam dokumen visi dan misi yang disetorkan ke KPU.

"Inti dari visi misi itu Indonesia unggul yang pada dasarnya memuat apa program-program strategis yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi, Mas Ganjar akan melakukannya lebih baik dan lebih cepat," ujar Andi.

Ia mencontohkan, Ganjar berkomitmen untuk mewujudkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota hijau dan kota digital sesuai visi Indonesia-sentris.

Ganjar juga bakal melanjutkan kebijakan hilirisasi, bahkan memperdalamnya dengan memastikan hilirisasi dilakukan menggunakan sumber energi hijau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

UU KIA, Ibu Sedang Jalani Cuti Melahirkan Tak Boleh Di-PHK dan Tetap Digaji

UU KIA, Ibu Sedang Jalani Cuti Melahirkan Tak Boleh Di-PHK dan Tetap Digaji

Nasional
Sahroni Sebut Surya Paloh Lelah oleh Pemberitaan Fakta Persidangan SYL

Sahroni Sebut Surya Paloh Lelah oleh Pemberitaan Fakta Persidangan SYL

Nasional
Jokowi: Persiapan 17 Agustusan di IKN Hampir Final, Enggak Ada Masalah

Jokowi: Persiapan 17 Agustusan di IKN Hampir Final, Enggak Ada Masalah

Nasional
Luhut: IKN Tidak Ada Masalah, yang Masalah Pimpinannya

Luhut: IKN Tidak Ada Masalah, yang Masalah Pimpinannya

Nasional
Gerindra Dorong Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Strategi Kuat di Jakarta dan Menang di Jabar

Gerindra Dorong Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Strategi Kuat di Jakarta dan Menang di Jabar

Nasional
Hakim Cecar Sahroni soal Sumbangan SYL Rp 860 Juta untuk Partai Nasdem dari Anggaran Kementan

Hakim Cecar Sahroni soal Sumbangan SYL Rp 860 Juta untuk Partai Nasdem dari Anggaran Kementan

Nasional
Amien Rais Kunjungi MPR, Bamsoet: Sebenarnya Pelanggaran, Harusnya Kita yang Berkunjung

Amien Rais Kunjungi MPR, Bamsoet: Sebenarnya Pelanggaran, Harusnya Kita yang Berkunjung

Nasional
Bendum Nasdem Ahmad Sahroni Mengaku Baru Tahu Anak SYL Anggota DPR

Bendum Nasdem Ahmad Sahroni Mengaku Baru Tahu Anak SYL Anggota DPR

Nasional
Kapan Cuti sampai 6 Bulan Bagi Ibu Melahirkan Berlaku?

Kapan Cuti sampai 6 Bulan Bagi Ibu Melahirkan Berlaku?

Nasional
Kuasa Hukum Pegi Akan Datangi Bareskrim, Ajukan Gelar Perkara Khusus

Kuasa Hukum Pegi Akan Datangi Bareskrim, Ajukan Gelar Perkara Khusus

Nasional
KPK Bantah Gencar Cari Harun Masiku karena Masa Jabatan Pimpinan Akan Habis

KPK Bantah Gencar Cari Harun Masiku karena Masa Jabatan Pimpinan Akan Habis

Nasional
Jadi Saksi di Sidang SYL, Sahroni Dicecar soal Sumbangan ke Partai Nasdem

Jadi Saksi di Sidang SYL, Sahroni Dicecar soal Sumbangan ke Partai Nasdem

Nasional
Beri Tugas Baru untuk Bambang Susantono, Jokowi: Pengalaman Beliau di Internasional Kita Manfaatkan

Beri Tugas Baru untuk Bambang Susantono, Jokowi: Pengalaman Beliau di Internasional Kita Manfaatkan

Nasional
Jokowi Bandingkan Kualitas Udara Berbagai Kota Dunia, Jakarta Paling Buruk

Jokowi Bandingkan Kualitas Udara Berbagai Kota Dunia, Jakarta Paling Buruk

Nasional
Amien Rais Datangi Kompleks Parlemen, Silaturahmi Kebangsaan dengan Pimpinan MPR

Amien Rais Datangi Kompleks Parlemen, Silaturahmi Kebangsaan dengan Pimpinan MPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com