Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sukses Implementasikan Siga, BKKBN Raih Penghargaan Anindhita Wistara Data 2023 dari BPS

Kompas.com - 06/12/2023, 14:34 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meraih penghargaan Terbaik Pertama kategori Instansi Pusat dalam Program Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Melalui program Pendataan Keluarga (PK) dan Pemutakhiran yang dilakukan setiap tahunnya dalam Sistem Informasi Keluarga (Siga), BKKBN meraih skor nilai 3,63 (Sangat Baik) dari 38 instansi pusat (kementerian dan lembaga) yang dinilai.

Penghargaan Anindhita Wistara Data dari BPS itu diserahkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti kepada Deputi bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin) BKKBN Sukaryo Teguh Santoso pada kegiatan Diseminasi Hasil Sensus Pertanian 2023 BPS di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (4/12/2023).

Sebagai penerima penghargaan, Teguh mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran BKKBN dan tenaga lini lapangan, terutama kepala perwakilan (kaper).

Baca juga: Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

“Semoga penghargaan ini jadi penyemangat untuk meningkatkan cakupan dan kualitas Siga BKKBN. Salam sehat dan semangat,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (6/12/2023).

Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada BPS selaku pembina data atas penghargaan yang diberikan kepada BKKBN.

“Terima kasih atas asistensi selama proses evaluasi dan transfer knowledge, terutama terkait metodologi statistik sehingga penjaminan kualitas (data) terjaga,” ujarnya.

Sekilas tentang Siga

Untuk diketahui, Siga merupakan satu sistem terintegrasi dengan memperhatikan standar data dan metadata.

Baca juga: Bawaslu Kaji Dugaan Unsur Kelalaian Penyebab Data Pemilih Pemilu 2024 Bocor

BKKBN mengembangkan aplikasi Siga sebagai landasan pelaksanaan tugas dan fungsi Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).

Teguh berharap, evaluasi penyelenggaraan statistik sektoral tersebut bisa meningkatkan kualitas penyediaan data untuk kepentingan publik.

Ia menjelaskan, salah satu contoh data yang disajikan oleh BKKBN adalah pendataan keluarga. Di dalamnya mencakup data kependudukan, Keluarga Berencana (KB), pembangunan keluarga, serta keluarga berisiko stunting.

“Data pendataan keluarga yang tersedia mulai dari tingkat nasional hingga tingkat detail berupa level by name by address atau data berdasarkan nama dan alamat. Hal ini bisa digunakan sebagai dasar intervensi program pemerintah secara tepat sasaran dan efektif,” jelas Teguh.

Baca juga: 5 Penyebab Orang Memilih Berganti Karier, Tak Senang hingga Tantangan

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat ini tantangan yang harus dihadapi bersama adalah menciptakan satu data Indonesia yang berkualitas, mulai dari level nasional hingga daerah, dengan dukungan teknologi informasi.

Oleh karena itu, kata Teguh, BKKBN akan terus berkomitmen dalam penyediaan data yang menjamin kualitas dan akurasi.

“Semoga Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral ini terus mendorong penjaminan penyediaan data berkualitas dan bermanfaat dalam mencapai Satu Data Indonesia di era Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE),” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Teguh juga mengucapkan terima kasih kepada semua pengelola data dari tingkat pusat hingga lapangan, yang telah berkontribusi dalam pengumpulan, penyajian, dan pemanfaatan data secara berkualitas, akurat, dan tepat waktu.

Baca juga: BKKBN Optmistis Prevalensi Stunting Jadi 14 Persen pada 2024

BKKBN gelar diseminasi hasil Pemutakhiran PK 2023

Sebelumnya, BKKBN mengadakan diseminasi hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PK) 2023, Selasa (28/11/2023).

Dari kegiatan tersebut, BKKBN mencatat jumlah entitas keluarga di seluruh Indonesia pada 2023 sebanyak 72.516.889 kepala keluarga (KK).

Selama semester I-2023, ditemukan 13.123.418 keluarga berisiko stunting. Sementara itu, pada semester II-2023, jumlah keluarga berisiko stunting mengalami penurunan sebanyak 1.774.206, menjadi 11.349.212 keluarga.

Dari pemutakhiran tersebut tercatat 72.516.889 keluarga terdata by name by address yang meliputi data Indikator Demografi, KB, Pembangunan Keluarga.

Baca juga: Kepala BKKBN Tekankan Pentingnya Persiapan Diri untuk Sambut Bonus Demografi di Indonesia

Pada periode 1 Juli 2023 hingga 31 Juli 2023, BKKBN kembali melakukan pemutakhiran data keluarga di Indonesia untuk menghasilkan data terbaru yang menjadi dukungan program pembangunan.

Hasil pemutakhiran tersebut mencatat 72.516.889 keluarga terdata secara by name by address, yang meliputi informasi terkait Indikator Demografi, KB, dan Pembangunan Keluarga.

Pada rentang waktu 1 September 2023 hingga 31 Oktober 2023, BKKBN melakukan verifikasi dan validasi data keluarga berisiko stunting.

Jumlah keluarga berisiko stunting pada semester I-2023 mencapai 13.123.418, sedangkan pada semester II-2023 tercatat 11.349.212 keluarga.

Baca juga: Angkat Kisah Menyentuh tentang Keluarga, Sinar Mas Land Rilis Web Series Perdana “Ruang Rindu”

Pendataan keluarga dan pemutakhiran data mencakup informasi by name by address yang dilengkapi dengan karakteristik sosial-ekonomi.

Dalam kerja sama antara BKKBN dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), dilakukan pemeringkatan tingkat kesejahteraan sosial-ekonomi dari desil 1 sampai desil 10.

Pemutakhiran PK-23 juga memberikan informasi untuk pembuatan peta keluarga berisiko stunting.

Baca juga: Soal Bantuan Gizi Prabowo-Gibran, Dewan Pakar TKN: Pemenuhan Gizi Penting Cegah Stunting

Penyelenggaraan Satu Data Keluarga di BKKBN merupakan bagian dari upaya menuju Satu Data Indonesia yang memiliki karakteristik akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses, dan dapat dibagi pakaikan.

Selain itu, data tersebut dapat dikelola secara seksama, terintegrasi, dan berkelanjutan, sehingga bisa memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengambilan kebijakan dan program pembangunan di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com