Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto PDI-P Bilang Menteri Hanya Akan Jadi Pengarah jika Masuk TPN Ganjar-Mahfud

Kompas.com - 02/11/2023, 16:28 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan, menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju hanya akan ditempatkan dalam posisi pengarah apabila bergabung ke Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Hasto beralasan partainya menempatkan sosok menteri untuk memprioritaskan tugasnya sebagai pembantu presiden di kabinet.

"Skala prioritas menteri itu adalah membantu Bapak Presiden Jokowi dan Wapres Bapak KH Ma'ruf Amin. Kalau toh kami masukkan, itu sebagai pengarah dan itupun hanya sebagian," kata Hasto di Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Hasto menuturkan, PDI-P memandang bahwa menteri harus berkonsentrasi pada tugasnya karena ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi.

Baca juga: Anis Matta Sebut Jokowi Setuju Koalisi Besar, tetapi PDI-P Tiba-tiba Deklarasi Ganjar Capres

Ia mencontohkan, dunia ekonomi kini menghadapi masalah melemahnya nilai tukar rupiah hingga meningkatnya inflasi.

"Nah, dalam situasi tantangan-tantangan eksternal dan tantangan dalam negeri yang tidak mudah, maka sebaiknya fokus semuanya itu pada upaya mengatasi masalah perekonomian itu," ujar Hasto.

Diberitakan sebelumnya, Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid mengaku terbuka jika tokoh-tokoh nasional termasuk para menteri ingin bergabung ke TPN.

Baca juga: Anis Matta Klaim Keputusan Gibran Jadi Cawapres Prabowo Diambil Hanya dalam 1 Menit

"Kami kan selalu terbuka. Namun, itu adalah dari masing-masing (tokoh), apakah ingin ikut ke TPN atau tidak," kata Arsjad, Rabu (1/11/2023).

Sejauh ini, ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang masuk TPN dengan posisi Ketua Dewan Pakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com