Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingatkan Perang Hamas-Israel Bisa Naikkan Harga Minyak

Kompas.com - 30/10/2023, 20:32 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan soal risiko yang terjadi akibat dampak perang antara Hamas dan Israel terhadap harga minyak dunia.

Hal itu disampaikannya saat memberikan arahan untuk para penjabat (Pj) kepala daerah di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Menurut Presiden, jika harga minyak naik maka banyak negara akan mengalami dampaknya.

"Di Gaza, Hamas dan Israel, kelihatannya perangnya jauh sekali tapi hati-hati, kalau perang ini meluas, Hamas-Israel ini meluas melibatkan Hizbullah di Lebanon, melibatkan Suriah, melibatkan lagi misalnya Iran semuanya masuk ingin saling bantu-membantu yang terjadi adalah kenaikan harga minyak," ujar Jokowi.

Baca juga: Konflik Hamas-Israel, Jokowi: Indonesia Tidak Akan Tinggal Diam

"Ini yang mengakibatkan semua negara akan pusing. Tapi alhamdulillah sampai saat ini kenaikan brent (harga acuan minyak) juga enggak begitu tinggi karena memang eskalasi (perang) yang tidak meluas, masih di Gaza," tuturnya.

Jokowi menegaskan, situasi perang di Gaza ini harus dipahami oleh para PJ kepala daerah.

Utamanya, dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan kebijakan yang diambil di daerah.

Sebab, kata Jokowi, dampak dari kenaikan harga minyak langsung merembet kepada kebaikan harga BBM dan berpengaruh kepada naiknya inflasi.

Jika inflasi terjadi maka kenaikan harga barang dan jasa tidak bisa dihindarkan.

Baca juga: 3 Minggu Perang Israel-Hamas, Anak-anak yang Tewas di Gaza Lampaui Total Per Tahun di Konflik Dunia sejak 2019

"Kalau harga BBM naik, artinya apa? inflasi akan naik. Inflasi naik artinya harga barang dan jasa juga akan naik, larinya ke situ," tegas Jokowi.

Padahal, terkait pangan, saat ini Indonesia sedang dalam kondisi penurunan produksi beras akibat tujuh provinsi terdampak super el nino.

Jokowi menyinggung harga beras yang saat ini mengalami kenaikan 19,8 persen secara year to date. Sementara itu, jika dihitung secara month to date kenaikan harga beras sebesar 2,5 persen.

"Hati-hati ini kalau pemda memiliki kemampuan segera intervensi agar inflasi bahan pangan ini tidak semakin naik. Harus dihentikan kalau ada hal seperti itu," tambahnya.

Adapun pengarahan pada Senin siang diikuti oleh 193 penjabat kepala daerah, yang terdiri dari 133 penjabat bupati, 37 penjabat wali kota, dan 29 penjabat gubernur.

Baca juga: Prajurit TNI di Lebanon Dilatih Evakuasi Diri sejak Konflik Hamas-Israel Pecah

Beberapa pj kepala daerah yang tampak hadir antara lain Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik dan Pj Gubernur Sulawesi Barat Zudan Arif Fakhrullah.

Hadir pula Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar dan Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw.

Selain itu, hadir pula Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
 Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Nasional
Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Nasional
Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Nasional
Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Nasional
Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Nasional
Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu 'Track Record' Pemberantasan Korupsinya

Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu "Track Record" Pemberantasan Korupsinya

Nasional
Respons Putusan MA, Demokrat: Bisa Ikut Pilkada Belum Tentu Menang

Respons Putusan MA, Demokrat: Bisa Ikut Pilkada Belum Tentu Menang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com