Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tindakan Israel, Menlu Retno Minta DK PBB Lindungi Sipil di Palestina dan Biarkan Bantuan Masuk

Kompas.com - 27/10/2023, 11:04 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa menghentikan pembunuhan dan kekerasan pada rakyat Palestina yang dilakukan Israel.

Ia juga meminta agar Dewan Keamanan PBB melindungi warga sipil dan membiarkan bantuan kemanusiaan masuk ke daerah konflik itu. Sebab, konflik Hamas-Israel turut berdampak pada suplai gas, air, dan listrik.

"Saya mohon, hentikan pembunuhan itu. Lindungi warga sipil. Biarkan bantuan kemanusiaan masuk. Gunakan hatimu. Gunakan hatimu untuk keadilan dan kemanusiaan," kata Retno dalam Sidang Darurat Majelis Umum PBB di New York, Kamis (16/20/2023).

Baca juga: Menlu Retno Serukan PBB Segera Ambil Langkah untuk Gencatan Senjata di Gaza

Retno menyampaikan, sudah tidak terhitung berapa banyak negara-negara termasuk Indonesia meminta Majelis Umum PBB untuk mengadakan sidang darurat mengenai nasib rakyat Palestina.

Begitu pun tidak terhitung berapa kali negara-negara berdiri di aula tempat diadakannya sidang darurat hanya demi meringankan beban rakyat Palestina.

Namun demikian, satu per satu harapan itu pupus melihat kekerasan terus terjadi di Palestina.

"Sudah tak terhitung banyaknya harapan kita yang pupus karena kepentingan politik yang sempit. Dunia tampak terbagi dalam realitas yang berbeda. Seolah-olah ada penolakan melihat bencana di Gaza," ucap Retno.

Retno lantas menyatakan bahwa Dewan Keamanan gagal mengambil tindakan tegas. Padahal, DK PBB memiliki kewajiban moral untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang tidak bersalah.

Kemanusiaan, kata Retno, harus menjadi prioritas utama.

"Kehadiran saya di sini hari ini adalah untuk membela keadilan dan kemanusiaan. Untuk membela keadilan dan kemanusiaan," jelas Retno.

Baca juga: Pertanyakan Sikap DK PBB, Menlu Retno: Kapan Anda Hentikan Perang di Gaza?

Lebih lanjut, Retno menyampaikan, Indonesia mengutuk keras kekerasan Israel terhadap warga Palestina. Begitu pula yang terjadi di rumah sakit maupun tempat ibadah di Jalur Gaza.

Israel melakukan pembunuhan tanpa pandang bulu dan penculikan.

"Hukuman kolektif terhadap warga sipil juga harus dikutuk, karena tindakan tersebut tidak manusiawi dan melanggar hukum internasional. Majelis Umum harus membuktikan bahwa, kami sebagai warga Perserikatan Bangsa-Bangsa percaya pada martabat dan nilai kehidupan manusia," jelas Retno.

Sebagai informasi, konflik antara Israel dan Palestina memanas, usai Hamas meluncurkan 5.000 roket dan serangan dengan pasukan darat.

Israel lantas menyatakan perang terbuka usai serangan Hamas, dengan melakukan serangan balik ke Jalur Gaza akibat serangan tersebut.

Hingga saat ini, Israel masih menggempur Jalur Gaza. Ribuan masyarakat sipil pun berjatuhan menjadi korban jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Nasional
PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

Nasional
PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

Nasional
Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Nasional
PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com