Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada WNI Coba Masuk Wilayah Konflik Israel-Palestina, Kemenlu Minta Tunda Dulu

Kompas.com - 13/10/2023, 14:29 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mencatat, masih ada warga negara Indonesia (WNI) yang mencoba memasuki wilayah konflik Israel-Palestina.

“Kami mencatat bahwa masih ada beberapa WNI yang masuk ke wilayah konflik tersebut, ini tentu akan membahayakan situasi mereka,” kata Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI Judha Nugraha dalam konferensi pers di Kantor Kemenlu, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2023).

Oleh karena itu, Kemenlu mengimbau agar WNI yang ingin mencoba masuk daerah konflik Israel-Palestina untuk menunda dulu perjalanannya.

“Kami meminta bagi warga negara Indonesia yang memiliki rencana untuk melakukan kunjungan, termasuk wisata religi ke dua wilayah tersebut, agar menunda perjalanan hingga nanti situasi lebih aman,” ujar Judha.

Baca juga: Kemlu RI: Ada 143 WNI di Wilayah Konflik Israel-Palestina

Data dari Kemenlu, ada 313 wisatawan WNI yang keluar dari wilayah konflik Israel-Palestina menuju Yordania. Data ini dihimpun hingga Kamis (12/10/2023).

Sementara itu, 35 wisatawan lagi direncanakan keluar pada hari ini.

Sementara itu, Kemenlu RI mencatat, ada 143 WNI yang saat ini tinggal di wilayah konflik Israel-Palestina. Data terbaru dihimpun per Kamis (12/10/2023) malam.

“Ada 10 WNI yang tinggal menetap di Gaza, 39 menetap di tepi barat dan sekitarnya, termasuk juga di Yerusalem. Kemudian 94 pelajar di wilayah Sapir. Jadi total ada 143 WNI kita yang menetap,” kata Judha.

Dari jumlah tersebut, 4 orang di antaranya hendak dievakuasi.

Namun, Judha tidak menampik, kondisi di lapangan membuat pemerintah Indonesia urung melakukan evakuasi.

“Jadi kita tidak hanya menyusun satu skenario saja karena situasi di lapangan sangat sulit,” tutur Judha.

“Belajar dari evakuasi-evakuasi lainnya, berbagai macam opsi kita buka, nanti dalam pelaksanaannya tergantung mana yang lebih baik,” kata Judha.

Baca juga: Merunut Sejarah, Tokoh, dan Kepemimpinan Hamas di Palestina

Konflik Israel dan kelompok Hamas Palestina memanas belakangan ini. Serangan yang dilakukan oleh Israel ke wilayah Jalur Gaza telah berlangsung hampir sepekan sejak Sabtu (7/10/2023).

Aksi itu merupakan respons atas serangan ratusan milisi Hamas ke wilayah bagian selatan Israel.

Korban jiwa dari kedua pihak telah mencapai lebih dari 2.500 orang.

Kini, Jalur Gaza berada dalam "pengepungan total" oleh militer Israel. Mereka memutus aliran listrik serta memblokade bantuan makanan, bahan bakar, dan kebutuhan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com