"Jadi, kesimpulan kami sebenarnya keadaban modern dan kesadaran akan perdamaian hak asasi manusia dan demokrasi ini sudah di lorong gelap atau buntu dari peradaban modern," kata Haedar.
PP Muhammadiyah juga mengeluarkan pernyataan resmi terkait dengan perang Hamas-Israel yang berisi tujuh poin, salah satunya desakan kepada PBB mengambil langkah konkret untuk menghentikan perang kedua negara tersebut.
"Mendesak kepada Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil langkah politik dan diplomatik dengan melibatkan pihak-pihak terkait," ujar Sekretaris Umum PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Rabu.
"Khususnya Israel-Palestina untuk menghentikan perang, melakukan gencatan senjata, dan melakukan perundingan damai," katanya lagi.
Baca juga: PBNU Serukan Shalat Gaib dan Doa Bersama agar Palestina-Israel Segera Damai
Selain itu, PP Muhammadiyah juga meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif untuk mendukung penyelesaiakn konflik di Israel dan Palestina.
Pemerintah Indonesia diminta terus bersuara atas konflik Hamas-Israel melalui PBB, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan jalur diplomatik lainnya.
PP Muhammadiyah juga mengimbau kepada semua pihak di Tanah Air untuk menyikapi perang Israel-Hamas dengan rasional dan arif.
"Serta tidak terprovokasi oleh berbagai informasi provokatif, hoaks, dan menyesatkan yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan perang di Israel dan Palestina untuk kepentingan politik tertentu yang berpotensi menimbulkan masalah di dalam negeri," ujar Abdul Mu'ti.
Baca juga: Kritik Peran PBB di Konflik Palestina-Israel, Muhammadiyah: Fungsi PBB Seperti Impotensi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.