Puan tak masalah jika baju yang ia kenakan itu dipersepsikan sebagai rayuan untuk mengajak Golkar bergabung ke dalam kerja sama politik PDI-P.
"Tanda-tanda mungkin ya hahaha," ujar Puan saat ditemui di rumah JK, Rabu.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Marcus Mekeng menilai wajar jika pertemuan antara Puan dan JK dianggap sebagai langkah PDI-P menggoda Golkar bergabung dalam koalisi Ganjar Pranowo.
Menurut dia, PDI-P memerlukan suatu koalisi yang besar dan kuat. Oleh sebab itu, Golkar terbuka jika momen pertemuan itu sebagai tanda penjajakan kerja sama untuk Pemilu 2024.
Mekeng berpandangan, semua hal masih bisa terjadi terkait koalisi Pemilu 2024. Termasuk, soal perubahan komposisi di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca juga: JK dan Puan Bertemu, Mekeng: Wajar jika Ingin Menarik Golkar
"Iyalah, pokoknya selama belum diputuskan secara resmi di KPU, ya itu masih bisa berubah," ungkap dia
Lebih lanjut, Mekeng juga tak menampik Golkar bisa bergeser ke Ganjar jika Ketua Umum Airlangga Hartarto tak dipertimbangkan sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo.
Menurut dia, potensi akan pergeseran koalisi selalu ada. Dia mengungkit pula bahwa kerja sama politik atau koalisi haruslah menguntungkan semua pihak, bukan satu kelompok atau golongan.
"Dan di Koalisi Indonesia Maju ini kan Golkar yang paling banyak kursinya. Masak enggak diperhitungkan?" ucap dia.
"Ya kalau ada koalisi lain yang memperhitungkan, memberikan kepercayaan, ya harus pikir ulang dong," sambung Mekeng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.