Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/10/2023, 08:15 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Puan Maharani kembali melanjutkan kunjungan atau silaturahim ke sejumlah tokoh nasional. Kali ini, putri Megawati Soekarnoputri itu mengunjungi kediaman Wakil Presiden ke-10 dan 12 yang juga tokoh senior Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK).

Kunjungan yang dilakukan kemarin, Rabu (4/10/2023) siang itu seolah menggambarkan PDI-P melalui Puan hendak bermanuver memperluas kerja sama politik.

Meski diketahui, Partai Golkar sudah membangun koalisi bernama Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat untuk mengusung Prabowo Subianto.

Bak gayung bersambut, rupanya, elite Golkar tak menutup peluang berputar haluan jika memang tak diperhitungkan di KIM.

Baca juga: JK dan Puan Bertemu, Mekeng: Wajar jika Ingin Menarik Golkar

Rayuan Puan

Puan yang juga Ketua DPR RI ini mengunjungi JK setelah beberapa pekan sebelumnya, kedapatan berbincang empat mata dengan Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan.

Yang menarik, saat berkunjung ke kediaman JK, Puan tampak berbaju batik dengan corak warna kuning.

Puan tak masalah jika baju yang ia kenakan itu dipersepsikan sebagai rayuan untuk mengajak Golkar bergabung ke dalam kerja sama politik PDI-P.

"Tanda-tanda mungkin ya hahaha," ujar Puan saat ditemui di rumah JK, Rabu.

Baca juga: Bertemu Puan, JK Tegaskan Baik Ganjar, Prabowo, maupun Anies Punya Kesempatan Sama

Puan mengatakan, pertanyaan itu lebih pas jika dilontarkan ke Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Menurut Puan, dia tidak bisa menjawab mengenai arah dukungan Golkar di Pilpres 2024.

Puan mengaku datang ke rumah JK hanya untuk menyampaikan salam hangat dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Dan tadi Ibu menyampaikan bahwa nanti secepatnya akan dikirimkan rendang ayam kesukaan Ibu saya yang selalu dimasak Ibu JK, itu. Supaya sehat-sehat selalu, silaturahmi ini bukan hanya silaturahmi yang ecek-ecek atau basa-basi jelang pemilu, enggak ini silaturahmi keluarga," tuturnya.

JK ditawari gabung TPN Ganjar

Dalam pertemuan tersebut, JK juga ditanya soal info yang mengemuka di kalangan awak media, bahwa ia ditawari bergabung Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden.

Berkaitan dengan itu, JK tidak mau berkomentar. Namun dari jawabannya seolah tidak menutup kemungkinan masih ada harapan.

"Itu rahasia itu. Semua ada harapan. Ibu Puan juga ada harapan," imbuh dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Khawatir Timbul Konflik, Cak Imin Sebut Kedatangan Pengungsi Rohingya ke Aceh Harus Disetop

Khawatir Timbul Konflik, Cak Imin Sebut Kedatangan Pengungsi Rohingya ke Aceh Harus Disetop

Nasional
KPU Bantah Ada Usul Hilangkan Saling Sanggah di Debat Capres Saat Rapat dengan Timses

KPU Bantah Ada Usul Hilangkan Saling Sanggah di Debat Capres Saat Rapat dengan Timses

Nasional
Tanggapi Rencana Ekspor Daun Kratom, Kepala BNN: Kami Pelajari Dulu

Tanggapi Rencana Ekspor Daun Kratom, Kepala BNN: Kami Pelajari Dulu

Nasional
KPU Pastikan Antar Capres-Cawapres Tetap Bisa Saling Respons dalam Debat

KPU Pastikan Antar Capres-Cawapres Tetap Bisa Saling Respons dalam Debat

Nasional
Mengundur-undur Seleksi Pengawas, Seluruh Anggota Bawaslu RI Dinyatakan Langgar Etik

Mengundur-undur Seleksi Pengawas, Seluruh Anggota Bawaslu RI Dinyatakan Langgar Etik

Nasional
Mahfud Makan Siang hingga Salat Jumat Bareng Anwar Ibrahim di Malaysia, Ini yang Dibicarakan

Mahfud Makan Siang hingga Salat Jumat Bareng Anwar Ibrahim di Malaysia, Ini yang Dibicarakan

Nasional
Profil Irjen Daniel Tahi Bonar Silitonga, Kapolda NTT yang Baru Ditunjuk Kapolri

Profil Irjen Daniel Tahi Bonar Silitonga, Kapolda NTT yang Baru Ditunjuk Kapolri

Nasional
Ridwan Mansyur Setuju Pembentukan MKMK secara Permanen

Ridwan Mansyur Setuju Pembentukan MKMK secara Permanen

Nasional
Surya Paloh Perintahkan Nasdem Tetap Tolak RUU DKJ jika Gubernur Dipilih Presiden

Surya Paloh Perintahkan Nasdem Tetap Tolak RUU DKJ jika Gubernur Dipilih Presiden

Nasional
Ingin Debat Realistis, KPU Pertemukan Timses dengan Kemenkeu dan Bappenas Hari Ini

Ingin Debat Realistis, KPU Pertemukan Timses dengan Kemenkeu dan Bappenas Hari Ini

Nasional
Bantuan ke Pengungsi Rohingya Tetap Diberikan, Jokowi: Tapi Utamakan Kepentingan Masyarakat Lokal

Bantuan ke Pengungsi Rohingya Tetap Diberikan, Jokowi: Tapi Utamakan Kepentingan Masyarakat Lokal

Nasional
TNI AU Buka Kemungkinan Gandeng KNKT untuk Selidiki Jatuhnya 2 Pesawat Super Tucano di Pasuruan

TNI AU Buka Kemungkinan Gandeng KNKT untuk Selidiki Jatuhnya 2 Pesawat Super Tucano di Pasuruan

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Usul Saling Sanggah Saat Debat Dihapus, Pakar: Harusnya Malah Diperpanjang

TKN Prabowo-Gibran Usul Saling Sanggah Saat Debat Dihapus, Pakar: Harusnya Malah Diperpanjang

Nasional
Bawaslu Klaim 'All-Out' Hadapi Potensi 10.000 Kasus Netralitas ASN Jelang Pemilu

Bawaslu Klaim "All-Out" Hadapi Potensi 10.000 Kasus Netralitas ASN Jelang Pemilu

Nasional
Anggap Usul Gubernur Jakarta Dipilih Presiden Gegabah, Surya Paloh: Tak Hormati Demokrasi

Anggap Usul Gubernur Jakarta Dipilih Presiden Gegabah, Surya Paloh: Tak Hormati Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com