Hampir 25 tahun kariernya diabdikan sebagai kepala daerah di Sulawesi Selatan.
Syahrul Yasin Limpo tercatat pernah menjabat Bupati Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, selama 10 tahun.
Ia juga pernah menjadi Gubernur Sulawesi Selatan selama 10 tahun. Pengalaman panjang ini membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menunjuk Syahrul Yasin Limpo sebagai Mentan menggantikan Arman Sulaiman yang juga berasal dari Sulawesi Selatan.
Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Disebut Sedang Berobat, Nasdem: Karena Prostat
Selama menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan, ia meraih sejumlah prestasi di bidang pertanian.
Terbukti, ia mendapat Setya Lencana Pembangunan Pertanian atas usahanya meningkatkan produksi padi di atas lima persen.
Kemudian, Agro Inovasi yang mendukung pengembangan pertanian dan Adhikarya Pangan Nusantara kategori pembinaan ketahanan pangan.
Syahrul Yasin Limpo menapaki jejak kariernya diawali di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ketika diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada 1980.
Kala itu, ia ditempatkan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca juga: Syahrul Yasin Limpo dan Riwayat 2 Adiknya dalam Kubangan Korupsi
Tahun 1984, Syahrul diangkat menjadi Camat di Bontonompo, Kabupaten Gowa. Posisi camat diembannya hingga tahun 1987.
Selanjutnya, ia menduduki sejumlah jabatan struktural di kabupaten Gowa sebelum ditarik kembali di Sekwilda Provinsi Sulsel.
Jabatan penting yang pernah dipegang antara lain Sekretaris Wilayah Daerah Kabupaten Gowa pada 1991 dan Kepala Biro Humas Setwilda Provinsi Sulsel pada 1993.
Sementara kiprah politiknya dimulai ketika menjadi kader Partai Golkar dan terpilih sebagai Bupati Kabupaten Gowa selama dua periode yakni 1994-2002.
Baca juga: Keberadaan Syahrul Yasin Limpo Tak Diketahui, Wamentan Yakin Mentan Tidak Kabur dari KPK
Namun, perjalanan karier politik Syahrul Yasin Limpo diwarnai dengan dinamika berpindah ke beberapa partai.
Awalnya, ia tercatat menjadi kader Partai Golkar sejak 1994 hingga 2007. Kemudian, hijrah ke PDI Perjuangan (PDI-P) untuk berlaga di pilkada langsung Sulawesi Selatah tahun 2007.
Keanggotaannya di PDI-P hanya berumur dua tahun. Syahrul kembali ke Partai Golkar dan menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Sulawesi Selatan pada 2009.