Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2023, 15:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan ada miskomunikasi yang terjadi dalam konflik Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Miskomunikasi ini terjadi di tengah isu pengosongan wilayah sehingga bentrok antara masyarakat sekitar dan aparat keamanan tidak terelakkan.

"Temuan kita di lapangan, kami akui lah bahwa memang dalam proses komunikasi awal, terjadi miskomunikasi. Jujurlah kita, kita harus berani berjiwa besar untuk katakan bahwa itu ada kekeliruan," kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (2/10/2023).

Bahlil menyampaikan, miskomunikasi bermula ketika kementerian teknis hendak melakukan patok areal investasi di Pulau Rempang.

Baca juga: Kunjungi Warga Pulau Rempang, Menko Airlangga Beri Kepastian Pembangunan Perumahan Rakyat ke Tanjung Banon

 

Tim pematok lantas masuk ke wilayah tersebut untuk membuat batas-batas. Namun, informasi yang beredar di masyarakat adalah rencana relokasi warga dengan hadirnya tim dari pemerintah tersebut.

Mendengar informasi itu, warga berusaha melawan dengan memblokade jalan.

"Kemudian, saudara saya di sana tidak salah juga. Karena dengar informasi yang merisaukan, kemudian mereka memalang jalan dengan pohon yang ditumbangkan," beber Bahlil.

Bahlil melanjutkan, jalan yang diblokade merupakan jalan utama tempat lalu lalang warga sekitar, bukan hanya warga Pulau Rempang.

Jalan itu, kata Bahlil, ditutup hingga beberapa hari kemudian.

Baca juga: Ombudsman Singgung Bahlil Bermain Kata Soal Pemindahan Warga

Karena tak kunjung dibuka, aparat keamanan akhirnya datang ke Pulau Rempang untuk membuka jalan kembali. Dari situ, terjadi perlawanan lagi oleh masyarakat sekitar.

"Pada saat membuka, kemudian saudara saya di sana, ya biasa aktivis kan begitu, ada sedikit gerakan untuk agar (jalan tersebut) tidak terbuka. Jadi ini sebenarnya miskomunikasinya di situ, awal mulanya. Lahir lah itu gas air mata. Itulah kira-kira," jelas Bahlil.

Lebih lanjut Bahlil mengakui telah mengunjungi Pulau Rempang untuk mendengar aspirasi mereka. Ia tidak memungkiri, pendapat warga Pulau Rempang perlu didengar dan dihargai.

Sebagai informasi, konflik agraria di Pulau Rempang terjadi menyusul akan dibangunnya Rempang Eco City, proyek strategis nasional untuk membangun kawasan industri, perdagangan, dan wisata di lahan pulau seluas 17.000 hektare yang digarap oleh PT Makmur Elok Graha.

Baca juga: Luhut: Amdal Rempang Eco City Masih Proses, Enggak Ada Masalah

Aparat gabungan mencakup TNI, Polri, Satpol PP, dan Pengamanan BP Batam datang ke wilayah itu untuk memasang tata batas lahan.

Diketahui, BP Batam yang ditunjuk untuk mengawal realisasi investasi tersebut berencana merelokasi seluruh penduduk Rempang yang sudah mendiami 16 kampung adat di Pulau Rempang itu sejak 1834.

Konflik ini lantas menjadi perhatian Komnas HAM. Lembaga itu sampai menerjunkan tim ke lapangan untuk melakukan investigasi.

Komnas HAM berharap pelaksanaan PSN Rempang Eco City dilakukan dengan prinsip partisipasi masyarakat yang bermakna. Dia menyebut harus ada persetujuan bebas, didahulukan dan diinformasikan sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Panelis Debat Capres Diminta Tandatangan Pakta Integritas Tak Akan Bocorkan Pertanyaan

Panelis Debat Capres Diminta Tandatangan Pakta Integritas Tak Akan Bocorkan Pertanyaan

Nasional
Potret Persiapan Panggung Debat Capres Bertemakan 'Townhall' di Halaman KPU RI

Potret Persiapan Panggung Debat Capres Bertemakan 'Townhall' di Halaman KPU RI

Nasional
Nusron Wahid: Pak Prabowo Sudah Siap Debat sejak 15 Tahun Lalu...

Nusron Wahid: Pak Prabowo Sudah Siap Debat sejak 15 Tahun Lalu...

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Sebut Sesama Kandidat Tak Boleh Saling Serang Visi Misi Saat Debat

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Sesama Kandidat Tak Boleh Saling Serang Visi Misi Saat Debat

Nasional
Prabowo akan Buka Sekolah Unggulan di Sumbar

Prabowo akan Buka Sekolah Unggulan di Sumbar

Nasional
Sapa Warga Sumbar, Prabowo Bicara Soal Program Hilirisasi hingga Pemenuhan Gizi Anak

Sapa Warga Sumbar, Prabowo Bicara Soal Program Hilirisasi hingga Pemenuhan Gizi Anak

Nasional
Kunjungi Warga di Pasar Raya Padang, Prabowo Ajak Masyarakat Sumbar Gunakan Hak Pilih

Kunjungi Warga di Pasar Raya Padang, Prabowo Ajak Masyarakat Sumbar Gunakan Hak Pilih

Nasional
Anehnya Sikap Parpol di DPR, Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden Setelah RUU DKJ Disetujui di Paripurna

Anehnya Sikap Parpol di DPR, Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden Setelah RUU DKJ Disetujui di Paripurna

Nasional
Ini 11 Panelis Debat Capres Perdana 12 Desember 2023

Ini 11 Panelis Debat Capres Perdana 12 Desember 2023

Nasional
Singgung Kasus Haris-Fatia hingga Butet, Usman Hamid: Kekuasaan Sedang Resah

Singgung Kasus Haris-Fatia hingga Butet, Usman Hamid: Kekuasaan Sedang Resah

Nasional
Jelang Debat Perdana, Gibran: Sudah Simulasi

Jelang Debat Perdana, Gibran: Sudah Simulasi

Nasional
Kampanye di Kuningan, Anies Janji Perjuangkan Eyang Hasan Maolani Jadi Pahlawan Nasional

Kampanye di Kuningan, Anies Janji Perjuangkan Eyang Hasan Maolani Jadi Pahlawan Nasional

Nasional
Mahfud MD: Hati-hati, Kami Peluru Tak Terkendali untuk Melibas Korupsi!

Mahfud MD: Hati-hati, Kami Peluru Tak Terkendali untuk Melibas Korupsi!

Nasional
Akhir Pekan, Ganjar Jalan-jalan di Mal Grand Indonesia

Akhir Pekan, Ganjar Jalan-jalan di Mal Grand Indonesia

Nasional
Prabowo: Kita Harus Lanjutkan Program yang Baik, Jangan Malah Mundur

Prabowo: Kita Harus Lanjutkan Program yang Baik, Jangan Malah Mundur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com