Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Muhammad Prasetyo, Eks Jaksa Agung yang Jadi Dewan Pengarah Tim Hukum Anies-Cak Imin

Kompas.com - 14/09/2023, 12:06 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Perubahan pengusung bakal calon pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menunjuk mantan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menjadi Dewan Pengarah Tim Hukum di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Penunjukkan Prasetyo berdasarkan kesepakatan antara Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ketika kedua elite partai politik itu di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (13/9/2023) malam.

Selain Prasetyo, Koalisi Perubahan juga menggaet mantan Jaksa Agung Muda Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Edwin Pamimpin Situmorang.

Baca juga: Nasdem Sebut Eks Jaksa Agung M Prasetyo Jadi Pengarah Tim Hukum Anies-Cak Imin

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim mengatakan, Prasetyo dan Edwin telah mengonfirmasi kesediannya untuk ambil bagian tim ini.

"Mau kampanye hitam, mau kriminalisasi, mau kampanye putih, pokoknya tim hukum ini yang akan mendampingi paslon ini," kata Hermawi.

Berikut sosok dan rekam jejak Prasetyo:

Perjalanan karier

Prasetyo lahir di Tuban, Jawa Timur, 9 Mei 1947. Ia memulai karier di lembaga dengan slogan "Satya Adhi Wicaksana" dengan menjabat sebagai Kepala Bagian Keuangan dan Materil di Bengkulu Kejaksaan Agung (1973-1973) dan Kepala Bagian Personalia di Bengkulu Kejaksaan Agung (1973-1973).

Selanjutnya, Prasetyo dipercaya menjadi Kasi Barang Bukti dan Hasil Pendapatan Dinas Kejaksaan di Jayapura Kejaksaan Agung (1975-1976), Bendaharawan Khusus/Penerimaan di Jayapura Kejaksaan Agung (1976-1978), dan Kepala Seksi Penuntutan Irian Jaya Kejaksaan Agung (1978-1979).

Baca juga: PKB-Nasdem Siapkan Tim Hukum Anies-Cak Imin untuk Hadapi Kriminalisasi dan Black Campaign

Berikutnya, Pjs Kasubbag Pembinaan di Jayapura Kejaksaan Agung (1978-1978), Pjs Kajari Wamena Kejaksaan Agung (1979-1980), Kepala Seksi Operasi di Jayapura Kejaksaan Agung (1980), Kasubbag Pembinaan di Bekasi Kejaksaan Agung (1981-1984), Kepala Seksi Tindak Pidana Umum di Jember Kejaksaan Agung (1984-1987), dan Kepala Seksi Intelijen di Jakarta Timur Kejaksaan Agung (1987-1988).

Setelah itu, Prasetyo dipercaya menjadi Kepala Seksi Tindak Pidana Umum di Jakarta Timur Kejaksaan Agung (1988-1990), Asisten Intelijen di Sumatera Bara Kejaksaan Agung (1990 - 1994), Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bumi Kejaksaan Agung (1990-1992), dan Kepala Kejaksaan Negeri Kediri Kejaksaan Agung (1994-1995).

Lalu, Kasub Direktorat Pengamanan Sumber Daya Manusia Kejaksaan Agung (1995-1998), Direktur Politik pada JAM Inteljen Kejaksaan Agung (1998-1999), Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan Kejaksaan Agung (1998-1998), Asisten Intelijen Sumatera Selatan Kejaksaan Agung(1998-1998), dan Kepala Kejaksaan Tinggi NTT Kejaksaan Agung (1999-2000).

Baca juga: Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin Dibentuk, Sosok Kapten yang Masih Misteri, dan Libatkan Eks Jaksa Agung

Kemudian, Inspektur Kepegawaian dan Tugas Umum Pengawasan Kejaksaan Agung (2000-2003), Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Kejaksaan Agung (2003- 2005), dan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung (2005-2006).

Prasetyo mengakhiri perjalanan karier di Kejaksaan Agung dengan menjabat sebagai Direktur Upaya Hukum Eksekusi dan Eksaminasi Kejaksaan Agung pada 2006.

Setelah pensiun, Prasetyo memilih berkecimpung dalam dunia politik dan bergabung dengan Partai Nasdem. Ia kemudian berhasil menembus ke "Senayan" pada periode 2014-2019 dan duduk di Komisi III Fraksi Nasdem.

Kontroversi

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo dalam paparan kinerja Kejaksaan Agung selama 2017 di Kejagung, Jakarta, Selasa (9/1/2017).KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Jaksa Agung Muhammad Prasetyo dalam paparan kinerja Kejaksaan Agung selama 2017 di Kejagung, Jakarta, Selasa (9/1/2017).
Sosok Prasetyo juga tak lepas dari kontroversi. Ini terjadi ketika Presiden Joko Widodo menunjuknya menjadi Jaksa Agung ketika ia berstatus sebagai anggota DPR RI pada 2014.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com