Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Semua Koalisi Cocok, Kecuali yang Kemarin

Kompas.com - 09/09/2023, 15:38 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron mengatakan, semua koalisi cocok dengan partainya.

Namun, Demokrat tidak cocok dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Hal itu disampaikan Herman saat menanggapi pertanyaan apakah Demokrat lebih cocok bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo atau dengan koalisi yang mengusung Ganjar Pranowo.

"Ke semuanya cocok. Kecuali ke (yang) kemarin enggak cocok," ujar Herman di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).

Baca juga: Puan Maharani Disebut Bakal Bertemu Elite Demokrat

"Melihat apakah ke Pak Ganjar ataukah Pak Prabowo, saya kira Demokrat ini memiliki rasionalitas dalam mengambil sikap dan keputusannya. Dan selalu didasarkan kepada etika, moral politik yang baik. Baik itu memang menjadi keputusan pak SBY maupun keputusannya ketum AHY," lanjut dia.

Herman menuturkan, hal tersebut menjadi daya tarik partainya untuk dilirik koalisi. Terlebih, para kader Partai Demokrat memiliki militansi yang tinggi.

Jika masuk ke dalam koalisi pun, kata Herman, Partai Demokrat selalu all out.

Salah satunya, hal itu dibuktikan dengan kondisi saat Partai Demokrat masih berada di KPP.

"Kemarin pada waktu kami berada di Koalisi Perubahan hampir seluruh Indonesia sampai pelosok desa-desa, kampung-kampung juga kami telah memasang atribut. Dan kami memasang atribut juga dalam batas etika," ungkap Herman.

Baca juga: Saat Anies Tetap Pakai Nama Koalisi Perubahan meski Diprotes Demokrat...

"Munculnya gambar ketua umum juga sebagai ketua umum, bukan sebagai cawapres. Tapi sebagai ketua umum. Tapi kemudian ini terjadi tentu kami tidak ingin lose respect sehingga ke depan saya kira kita membuka ruang pada koalisi mana pun," jelas dia.

Herman menuturkan, pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) sudah akan dilakukan pada 10-16 Oktober 2023.

Sehingga, Partai Demokrat akan lebih rasional.

"Yang pasti ya kita gabung dengan koalisi yang sudah terbentuk baik Pak Ganjar ataupun Pak Prabowo," tambah dia.

Dalam kesempatan itu, Herman juga membantah kabar Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah bertemu dengan Prabowo Subianto.

"Menurut saya belum ya, tapi kalau komunikasi antara Partai Demokrat dengan Gerindra, dengan Pak Prabowo dan dengan tim-tim yang tentu ini menjadi bagian penting dari komunikasi politik, saya kira ini sudah terjadi," kata Herman.

"Dan ya itu prasyarat bahwa kita bisa masuk dalam koalisi, ya harus ada komunikasi itu," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com