Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

ASEAN Business and Investment Summit Day Bahas Toleransi Antaragama dalam Perspektif Bisnis

Kompas.com - 05/09/2023, 18:27 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Business Advisory Council (ASEAN-BAC) menghadirkan para tokoh agama dalam ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2023) di Hotel Sultan Jakarta, Senin (4/9/2023).  

Penasihat World Buddhist University Phra Anil Sakya mengatakan, ABIS 2023 unik karena melibatkan pemuka agama untuk pertama kalinya dalam forum bisnis dan investasi di ASEAN.

"Saya sangat mengapresiasi ASEAN-BAC di bawah kepemimpinan Indonesia yang mengundang para pemuka agama untuk turut membicarakan perspektif agama dalam bisnis di event ABIS 2023 ini. Sangat luar biasa," katanya dalam siaran pers, Selasa (5/9/2023).

Phra mengatakan, acara yang mengangkat tema “ASEAN: The Epicentrum of Peace, Tolerance, and Harmony” itu sudah tepat karena bisnis dan investasi tidak dapat dijalankan tanpa tiga unsur tersebut. 

Menurutnya, kegiatan bisnis dan investasi yang berjalan dalam perdamaian, investasi, dan harmoni akan membawa ASEAN mewujudkan kesejahteraan bersama dana menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia. 

Baca juga: ASEAN-BAC Luncurkan 8 Proyek Warisan untuk Dongkrak Ekonomi ASEAN

Sementara itu, Dharma Master Cheng Yen mengatakan, pihaknya tidak ingin forum itu berhenti dengan kata-kata manis saja. 

“Ketika kita membicarakan tema ini, sebenarnya inilah keunikan ASEAN. Ini mendorong dialog terbuka juga saling memahami, yang berarti kita memiliki cara Asia yang sangat unik,” ujarnya. 

Namun, dia juga tidak ingin semua pihak berbicara hal yang baik-baik saja karena tidak ingin ada konfrontasi langsung. 

“Kita harus merealisasikannya. Jika kita semua bergerak bersama dalam kesatuan ekonomi, maka dunia akan terguncang oleh kekuatan ASEAN," ujar Cheng.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menambahkan, tema sesi lintas agama ABIS 2023 diharapkan menjadi upaya untuk menciptakan keharmonisan ASEAN.

Menurutnya, tema itu dapat menjadi dasar dari hubungan negara-negara ASEAN untuk mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan. 

Baca juga: ASEAN-BAC Dorong Kolaborasi ASEAN Sebagai Surga Investasi Global

"Sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN tahun ini, Indonesia mengusung agenda ini karena kita percaya bahwa keharmonisan antarumat beragama adalah hal yang wajib diupayakan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Yahya mengatakan, ASEAN mempunyai potensi yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia. 

"ASEAN mempunyai populasi yang besar dan perekonomian yang dinamis untuk mewujudkan strategi dan pertumbuhan ekonomi bersama," ujarnya. 

Dia menyebutkan, perekonomian dapat tumbuh dan berjalan baik jika masyarakat hidup saling berdampingan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Nasional
Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Nasional
Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Nasional
Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Nasional
Megawati Kenang Drama 'Dokter Setan' yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Megawati Kenang Drama "Dokter Setan" yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Nasional
Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

BrandzView
Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Nasional
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Nasional
Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Nasional
Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Nasional
Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman

Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman

Nasional
Pansel Bakal Cari 10 Nama Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Pansel Bakal Cari 10 Nama Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Nasional
Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Nasional
Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Nasional
Projo Minta PDI-P Tidak Setengah Hati Jadi Oposisi

Projo Minta PDI-P Tidak Setengah Hati Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com