JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap dari para anggota dan mantan anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) masih menjadi sorotan pembaca pada akhir pekan lalu.
Sikap Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait keputusan Partai Nasdem memasangkan bakal calon presiden Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tetap disorot pembaca.
Partai Demokrat nampak masih kesal akibat manuver Nasdem dan Anies. Mereka mendesak supaya Nasdem yang menggandeng PKB menggunakan nama baru selain Koalisi Perubahan.
Sedangkan PKS memaparkan sikapnya usai terjadi gejolak di tubuh KPP.
Baca juga: Singgung Anies, Demokrat: Sibuk dengan Teman Baru, Tinggalkan Kawan Lama yang Berjuang Bersama
Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, tak selayaknya Nasdem dan koalisi barunya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggunakan nama koalisi perubahan lagi.
Pasalnya, yang menggaungkan perubahan pertama kali bukan dari Nasdem, melainkan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
"Koalisi perubahan itu bukan Surya Paloh, bukan Nasdem, yang menggaungkan perubahan itu Mas AHY bertahun-tahun," ucap Herzaky dalam acara Gaspol di Kompas.com ditayangkan Sabtu (2/9/2023).
"Kita cari teman sejalan ketemu yang namanya Nasdem dan PKS lalu mencari capres dan punya kesepakatan piagam kerja sama perubahan," sambung dia.
Baca juga: Demokrat Akan Gelar Pertemuan, Tentukan Arah Dukungan ke Depan
Oleh sebab itu, Herzaky meminta koalisi baru antara Nasdem dan PKB yang mengusung calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bisa membuat nama koalisi baru.
Demokrat menolak disebut keluar dari koalisi, karena yang membuat koalisi baru adalah Nasdem dan PKB.
"Ada orang yang tidak komitmen, mengapa masih bawa nama perubahan, buat nama baru lah. entah koalisi apa," katanya.
"Kita tidak hengkang tidak keluar, mereka yang buat koalisi baru," sambung Herzaky.
Herzaky juga menilai masyarakat sudah pintar memberikan penilaian terkait dengan arti perubahan yang diusung oleh Demokrat.
Baca juga: Ketua DPC Demokrat: Jangan Pilih Anies Baswedan!
Dia menyebut, saat ini, Anies yang sudah bermitra dengan partai pendukung pemerintah belum tentu bisa membicarakan kritik kebijakan yang dilakukan pemerintah saat ini.
Adapun Anies saat ini didukung oleh Nasdem dan PKB, yang merupakan bagian dari kabinet Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.