Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato SBY dalam Rapat Majelis Tinggi Demokrat Terkait Manuver Nasdem dan Anies Baswedan

Kompas.com - 01/09/2023, 19:48 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

Otak saya berputar, insting berbicara untuk tahu kenapa.

Kader Demokrat dengan pikiran tidak happy katakan, 'kok Demokrat ini diperlakukan sebagai musuh negara. Kita ini kan bukan partai terlarang. Kader Demokrat juga bukan teroris, jadi mestinya diperlakukan sama dengan warga negara yang lain.'

Oleh karena itu tanpa bermaksud menuduh siapapun, saya ingin berbagi dengan saudara.

Baca juga: SBY Mengaku Terkejut, Tak Pernah Bayangkan Anies-Nasdem Berkhianat

Kita semua tahu memang ada keinginan untuk hanya terbentuk dua pasagan saja dalam Pilpres 2024 ini. Jangan ada dusta di antara kita.

Ada juga kerja politik untuk membuat Koalisi Perubahan itu tidak bisa berlayar.

Kita juga tahu, termasuk informasi yang sangat sensitif, untuk membuat pasangan Anies-AHY yang sudah matang sebetulnya, pasangan itu tidak akan terjadi. Informasi yang saya dengar, ini pekerjaan politik tingkat tinggi.

Ini fakta. Benar ternyata Anies-AHY yang hampir matang untuk diluncurkan itu terbukti bisa digagalkan.

Kita juga tahu ada seorang menteri di kabinet Presiden Jokowi yang aktif melakukan lobi, termasuk dengan Demokrat dengan membentuk koalisi baru, yaitu PKS, Demokrat, dan PPP.

Baca juga: Usai Dikhianati Anies, SBY Puji Cara Puan dan Prabowo Bujuk Demokrat

Yang bersangkutan menyampaikan sudah sepengetahuan 'Pak Lurah'. Kata-kata pak menteri, bukan kata-kata saya.

Dari semua hal yang kita sudah tahu itu dan sebagian sudah jadi fakta, kita mulai tertarik dengan info yang lain. Katanya semua gerakan manuver politik yang seperti ini, penuh dengan ingar-bingar, katanya ada mastermind-nya. Katanya. Saya tidak tahu siapa. Ada persengkokolan untuk menjalankannya.

Saya masih bisa bicara lebih banyak lagi sebetulnya, tapi lebih baik saya berhenti dan untuk membuka apa yang sebenarnya terjadi di negeri ini.

Menarik ajakan beberapa pihak terhadap Partai Demokrat untuk berjuang bersama. Misalnya pihak Pak Ganjar itu mengajak kalau Partai Demokrat bisa bergabung ke pihak beliau. Ditandai dengan Mbak Puan dan AHY bertemu.

Kedua Pak Prabowo. Beliau datang ke Pacitan menemui saya, dan menyampaikan ajakannya. Saya harus jujur menyampaikan cara itu adalah cara yang baik, sah, tidak salah dan dibenarkan. Ajakannya juga tulus dan serius. Dilakukan juga terbuka, dibandingkan manuver bawah tanah yang penuh dengan misteri. Karenanya respons kami juga baik.

Baca juga: SBY Ungkap Kader Demokrat Bersimpati AHY Dikhianati Nasdem dan Anies

Kalau tujuannya baik untuk bangsa, Demokrat wajib merespons dengan baik. Tentang ke mana Demokrat akan saya sampaikan nanti.

Hampir pasti akan ada percakapan publik yang hangat baik di ruang publik maupun di media massa. Saya tahu AHY meminta supaya para juru bicara Demokrat, Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan untuk siap melibatkan diri dalam percakapan publik, dengan berpeganglah pada kebenaran fakta yang memang terjadi.

Menurut pandangan saya belum saatnya kita ambil keputusan ke mana Demokrat akan bergabung atau capres mana yang akan kita dukung. Belum saatnya dalam 1 sampai 3 hari ini.

Alasannya, saya prajurit. Diajarkan kalau kamu dalam keadaan emosional jangan tergopoh-gopoh, jangan tergesa-gesa mengambil keputusan. Setelah bisa berpikir jernih baru mengambil keputusan. Kuncinya lepaskan dulu emosi itu, bikin semua rasional sehingga keputusannya Insya Allah tidak salah."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Nasional
PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com