"Kalau memang kita sudah enggak bisa bersama ya ngomong saja apa adanya di depan. Apa nih persoalannya...'Kayaknya kami enggak bisa lagi mengusung perubahan karena kami habis nih, disikat habis-habisan, enggak mampu kami menghadapi tekanan'. Misalnya kan. Ngomong saja," ujar Herzaky.
"Ini misalnya. Ini kami misalnya. Kan kenyataannya jalan sendiri. Tidak ada komunikasi seperti itu gitu," lanjut Herzaky.
Baca juga: Amarah Demokrat Setelah Muncul Opsi Anies-Muhaimin, Koalisi Perubahan Bubar?
Herzaky mengatakan, Partai Demokrat sudah mencium gelagat bakal terjadi manuver politik itu beberapa pekan lalu. Alhasil, hal itu terungkap pada pekan ini ketika Nasdem dan PKB sepakat membentuk koalisi dengan mengusung bakal capres dan bakal cawapres Anies-Muhaimin.
Herzaky mengatakan, Majelis Tinggi Partai Demokrat akan menggelar rapat buat menentukan sikap merespons situasi itu.
Hal itu juga akan menjadi penentuan posisi Demokrat apakah akan tetap berada di KPP atau mencari mitra koalisi lain.
Secara terpisah, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengatakan bahwa pihaknya tidak menginginkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) bubar.
Pernyataan ini disampaikan Surya Paloh usai Partai Demokrat menyebut dirinya dan Anies sebagai pengkhianat karena memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies.
Baca juga: Surya Paloh Harap Koalisi Pengusung Anies Tidak Bubar Usai Demokrat Tuding Nasdem Pengkhianat
Diketahui, KPP merupakan gabungan tiga partai yakni Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Kenapa kita paksakan bubar, kalau memang dia bisa bertahan baik bagus berkembang?” ujar Surya Paloh saat ditemui awak media di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023) malam.
Ia lantas berharap apa yang direncanakan dan diharapkan saat membentuk KPP bisa terwujud.
Meski berharap koalisi ini tidak bubar, Surya Paloh mengaku pihaknya tetap menghormati keputusan politik Partai Demokrat.
Baca juga: Demokrat Tuding Nasdem dan Anies Bersekongkol Buat Koalisi Baru
Termasuk, jika memilih hengkang dan bergabung dengan koalisi lain.
“Apa yang terbaik bagi Demokrat pasti dihormati oleh Nasdem. Itu sikap yang paling mendasar,” kata Surya Paloh.
Meski menyatakan tetap akan berkomunikasi dengan Demokrat, Surya Paloh mengaku belum ada rencana menemui pihak dari partai berlambang Mercy itu.
(Penulis : Syakirun Ni'am | Editor : Novianti Setuningsih)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.