Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wahyu Suryodarsono
Tentara Nasional Indonesia

Indonesian Air Force Officer, and International Relations Enthusiast

Krisis Demografi: Ancaman Baru Kekuatan Militer secara Global

Kompas.com - 30/08/2023, 08:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BERBEDA dengan Indonesia dan beberapa negara berkembang yang saat ini tengah bersiap menghadapi tantangan terkait bonus demografi, sejumlah negara maju kini justru sedang menghadapi ancaman baru berupa krisis demografi.

Apabila bonus demografi diidentikkan dengan meningkatnya populasi penduduk pada usia produktif, maka sebaliknya, krisis demografi terjadi akibat berkurangnya jumlah penduduk, yang utamanya berada di zona usia produktif menyusul menurunnya angka kelahiran di suatu negara.

Meningkatnya biaya hidup dan faktor perubahan sosial menjadi bagian dari penyebab terjadinya krisis demografi.

Kini, beberapa negara di wilayah Asia Timur seperti China, Jepang, dan Korea Selatan mulai merasakan dampak dari fenomena ini di berbagai sektor, tak terkecuali di lingkup kekuatan militer.

Sebagai contoh, Korea Selatan sebagai salah satu negara terdampak krisis demografi tercatat memiliki jumlah kekuatan militer yang semakin menurun dari tahun ke tahun.

Jumlah anggota personel militer Korea Selatan pada 2022 hanya berjumlah 500.000 orang. Angka tersebut turun secara signifikan bila dibandingkan pada 2017 yang berkisar 618.000 orang.

Sebagai respons dari fenomena tersebut, pemerintah Korea Selatan mengeluarkan kebijakan baru berupa kenaikan batas usia bagi tiap warga negaranya yang berminat mendaftar di kemiliteran, serta mendorong semakin banyaknya personel wanita dan non-commisioned officer (bintara) untuk bergabung di dalamnya.

"The 2022 Defense White Paper Korea Selatan" menyebut bahwa sebagai hasil dari kebijakan Kementerian Pertahanan Negeri Ginseng tersebut guna menambah personel wanita dalam militernya dari tahun 2018 hingga 2022, jumlah personel wanita di tubuh militer Korea meningkat dari 6,2 persen tahun 2018 menjadi 9 persen pada 2022.

Kebijakan Korea Selatan dalam mendorong semakin banyaknya wanita untuk terjun dalam tugas-tugas kemiliteran bukanlah tanpa alasan.

Hal ini sepertinya tercermin dari perkiraan jumlah warga negara laki-laki yang mengikuti perekrutan wajib militer di Korea Selatan menurun secara drastis dari semula 334.000 orang pada 2020 menjadi 236.000 orang pada 2025.

Hal ini secara tidak langsung menunjukkan adanya penurunan angka kelahiran bayi laki-laki di Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, sebagai bagian dari upaya peningkatan kemampuan dan kapabilitas di tengah menurunnya angka kekuatan personel, pemerintah Korea Selatan juga mengupayakan penggencaran anggotanya untuk mengikuti pendidikan di level perguruan tinggi.

Hal ini dilakukan agar militer Korea Selatan dapat mengoptimalkan penggunaan sistem persenjataan yang lebih mutakhir demi meningkatkan efektivitas operasi.

Sama halnya dengan Korea Selatan, China juga mengalami fenomena demografi serupa.

Sejak diberlakukannya kebijakan satu anak sejak 1979 akibat dari kekhawatiran pemerintah China akan meledaknya populasi, Negeri Tirai Bambu tersebut kini harus berjibaku dengan rekrutmen personel militer baru karena menurunnya angka kelahiran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bawaslu Ingatkan Capres-Cawapres Tak Boleh Gunakan Lokasi CFD Buat Kampanye Politik

Bawaslu Ingatkan Capres-Cawapres Tak Boleh Gunakan Lokasi CFD Buat Kampanye Politik

Nasional
Wamenkumham Didesak Mundur karena Berstatus Tersangka Korupsi

Wamenkumham Didesak Mundur karena Berstatus Tersangka Korupsi

Nasional
Soal Polemik Debat Cawapres, Bawaslu: Mau Didampingi Capres Apa Tidak, Terserah…

Soal Polemik Debat Cawapres, Bawaslu: Mau Didampingi Capres Apa Tidak, Terserah…

Nasional
KPK Periksa Asisten Pribadi Wamenkumham dan Seorang Pengacara

KPK Periksa Asisten Pribadi Wamenkumham dan Seorang Pengacara

Nasional
Ingatkan Masyarakat, Cak Imin Sebut Bansos Kesepakatan Pemerintah dan DPR, Bukan dari Paslon Tertentu

Ingatkan Masyarakat, Cak Imin Sebut Bansos Kesepakatan Pemerintah dan DPR, Bukan dari Paslon Tertentu

Nasional
Moeldoko Sebut Agus Rahardjo Punya Motif Politik Ungkap Dugaan Intervensi Kasus E-KTP

Moeldoko Sebut Agus Rahardjo Punya Motif Politik Ungkap Dugaan Intervensi Kasus E-KTP

Nasional
Bahlil Ungkap Banyak Investor Mulai Ragukan IKN karena Ada Capres yang Kritik

Bahlil Ungkap Banyak Investor Mulai Ragukan IKN karena Ada Capres yang Kritik

Nasional
Soal Netralitas Pemilu, Polri: Kalau Ada Personel Tak Sesuai Ketentuan, Laporkan

Soal Netralitas Pemilu, Polri: Kalau Ada Personel Tak Sesuai Ketentuan, Laporkan

Nasional
Ignasius Jonan Akan Dilibatkan Dalam Pembangunan Transportasi Kereta Api Jika Anies Terpilih Jadi Presiden

Ignasius Jonan Akan Dilibatkan Dalam Pembangunan Transportasi Kereta Api Jika Anies Terpilih Jadi Presiden

Nasional
Merespons Agus Rahardjo, Bahlil: Pak Jokowi kalau Marah Diam

Merespons Agus Rahardjo, Bahlil: Pak Jokowi kalau Marah Diam

Nasional
Sekretaris MA Hasbi Hasan Terima Rp 100 Juta dari Ketua PN Bangkalan Balai

Sekretaris MA Hasbi Hasan Terima Rp 100 Juta dari Ketua PN Bangkalan Balai

Nasional
Muhaimin Bilang Kiai Mulai Digoda Uang Miliaran untuk Dukung Paslon Tertentu

Muhaimin Bilang Kiai Mulai Digoda Uang Miliaran untuk Dukung Paslon Tertentu

Nasional
Pengaruh Stabilitas Politik Dalam Geopolitik Indonesia

Pengaruh Stabilitas Politik Dalam Geopolitik Indonesia

Nasional
8 Fraksi Sepakat RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi Usul Inisiatif DPR, Hanya PKS yang Menolak

8 Fraksi Sepakat RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi Usul Inisiatif DPR, Hanya PKS yang Menolak

Nasional
Kepala BKKBN Tekankan Pentingnya Persiapan Diri untuk Sambut Bonus Demografi di Indonesia

Kepala BKKBN Tekankan Pentingnya Persiapan Diri untuk Sambut Bonus Demografi di Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com