Yang paling mematikan dari Boven Digoel justru bukan dari kekejaman aparat melainkan dari kondisi alamnya.
Selain malaria, saat itu di sekitar kamp Boven Digoel masih banyak dihuni oleh suku-suku setempat yang bisa dibilang belum terlampau ramah dengan orang asing.
Alam Digoel yang panas, lembab, dan gersang juga membuat para tahanan politik berpikir ulang buat kabur. Selain itu, sungai-sungai yang mengalir di sekitar kamp juga dipenuhi buaya.
Menurut catatan terdapat 2 orang tahanan politik yang tewas diterkam buaya. Salah satunya adalah Mangoenatmodjo yang tewas diterkam buaya saat sedang mandi di sungai.
Salah satu tahanan politik di Digoel, Thomas Najoan, yang dijuluki "Jungle Pimpernel" oleh Salim tercatat 4 kali berupaya kabur dari kamp itu.
Baca juga: Tokoh Pergerakan yang Pernah Dibuang ke Boven Digoel
Percobaan terakhir dilakukan pada 1942, kurang dari setahun sebelum kamp itu ditutup. Akan tetapi, Najoan hilang di hutan.
Sedangkan tahan politik bernama Dahlan dan Sukrawinata yang merupakan mantan pemimpin Komite Revolusioner Batavia tewas diserang oleh suku Mappi-Papua saat dalam pelarian.
Memang terdapat beberapa tahanan politik yang kabur dari kamp Digoel dan sampai di Thursday Island, Australia. Namun, mereka justru kembali ditangkap oleh aparat keamanan Negeri Kanguru dan dikembalikan kepada aparat Hindia-Belanda untuk kembali dijebloskan ke Digoel.
Pelarian yang paling lama dari Digoel dilakukan oleh Sandjojo dan teman-temannya. Mereka sempat bermukim beberapa waktu di Thursday Island, bahkan sampai membuka jasa cukur rambut.
Akan tetapi, mereka kembali tertangkap setelah polisi rahasia Hindia Belanda mengetahui keberadaannya dari salah satu surat yang dikirimkan oleh seorang buronan dalam kelompok itu kepada keluarganya di kampung.
Baca juga: Mengapa Mohammad Hatta Dibuang ke Boven Digoel?
Alhasil mereka kembali dibekuk dan "pulang" ke kamp Digoel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.