Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balik Arah PSI: Dulu Paling Awal Umumkan Ganjar Capres, Kini Tarik Dukungan

Kompas.com - 24/08/2023, 06:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

"Dukungan terhadap Mas Ganjar bukan berarti kami mengambil kader PDI-P. Justru ini merupakan pengakuan dari kami bahwa senior kami telah menghasilkan para pemimpin hebat," ujarnya.

Lebih lanjut, Grace menyebut, partainya menganggap PDI-P sebagai kakak dari PSI. PSI mengaku menghormati siapa pun sosok yang diusung PDI-P sebagai capres.

Belakangan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyinggung soal etika politik ketika ditanya soal dukungan PSI buat Ganjar. Hasto mengatakan, sebelum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hanura menyatakan dukungan buat Ganjar, dua parpol tersebut berkomunikasi intens dengan PDI-P.

Hasto mengatakan, etika politik mestinya diutamakan setiap partai sebelum mengambil keputusan. Menurutnya, cara-cara demikian merupakan standar etika politik. 

"Namanya beri dukungan, lakukan komunikasi-komunikasi politik," kata Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis (27/4/2023).

"(Aspek kultural) aspek di mana bangun kerja sama, bukan tiba-tiba ambil keputusan. Jadi etika politik harus di kedepankan," ujarnya.

Tarik dukungan

Terkini, PSI memutuskan untuk membatalkan dukungan buat Ganjar. Keputusan itu diambil dalam forum Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI yang digelar di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023).

Di hadapan para kader PSI yang hadir, Grace bertanya, ke mana arah dukungan mereka akan dilabuhkan pada Pilpres 2024.

"Banyak yang bertanya, arah PSI ini akan ke mana? Apakah kita akan kembali dengan opsi hasil Rembuk Rakyat? Apakah kita akan semakin mesra dengan yang baru? Atau kita akan memilih opsi ketiga: tetap melajang alias jomblo? Kalian pilih yang mana?" kata Grace.

Kompak, segenap kader PSI menjawab dengan berseru: "jomblo!".

Bakal Calon Presiden (Bacapres) Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P) Ganjar Pranowo.KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Bakal Calon Presiden (Bacapres) Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P) Ganjar Pranowo.
Dalam forum tersebut, Grace juga mengungkap hasil muswayarah dengan 38 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI terkait arah dukungan capres dan calon wakil presiden (cawapres). Dari hasil musyawarah diputuskan, PSI akan kembali menyerap aspirasi rakyat terkait capres-cawapres pilihan mereka.

Ke depan, PSI akan memutuskan dukungan terhadap capres dengan mempertimbangkan faktor cawapres.

"Kami meminta kepada DPP untuk 'ojo kesusu' (jangan terburu-buru) dan terus mencermati dinamika politik yang berkembang, termasuk komitmen tegak lurus kepada Pak Jokowi agar dipegang teguh dalam keputusan yang menyangkut masa depan bangsa," ucap Grace.

Grace pun mengungkap bahwa dalam musyawarah DPW PSI se-Indonesia, terdapat perbedaan pendapat mengenai sosok yang layak didukung sebagai bakal capres 2024. Dalam forum tersebut, ada yang menginginkan PSI tetap mendukung Ganjar, ada yang berharap PSI mendukung Prabowo Subianto, ada pula yang mendorong PSI tak memihak.

Paling penting, kata Grace, sosok capres dan cawapres yang akan didukung PSI ialah yang berkomitmen melanjutkan kerja-kerja pemerintahan Presiden Jokowi.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com