Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Wacana Duetkan Ganjar dengan Anies, Plt Ketum PPP: Ya Sah-sah Saja

Kompas.com - 23/08/2023, 16:45 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengatakan, sah-sah saja apabila ada wacana menduetkan bakal calon presiden (capres) dari PDI-P Ganjar Pranowo dengan bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan untuk pemilihan presiden (Presiden) 2024.

Menurut Mardiono, wacana menduetkan Ganjar dan Anies merupakan bentuk pemikiran politik. Meskipun, PPP diketahui terus mendorong Sandiaga Uno menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar.

"Sampai sekarang belum ada pembahasan (di internal koalisi mengenai wacana itu). Tapi, kemudian wacana-wacana ini muncul dari pikiran-pikiran apakah itu para tokoh, para ahli, ya sah-sah saja," ujar Mardiono kepada wartawan di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (23/8/2023)..

"Memang kan saat ini memang sedang berada dalam tahun politik ya. Di dalam tahun politik itu memang sebaiknya di dalam negara demokrasi, ya setiap anak bangsa hadir ya, andil untuk memberikan pemikiran-pemikiran politik. Tentu ini ada salurannya ya. Pemikiran politik itu juga harus disampaikan melalui saluran-saluran yang konstitusional. Jadi sah-sah saja," katanya lagi.

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat

Bahkan, Mardiono mengatakan, PPP mendorong agar pikiran-pikiran yang seperti itu lahir dari semua elemen bangsa. Sebab, ke depannya Indonesia akan menghadapi tantangan yang besar.

"Tentu ya, kalau negara kita sebagai negara demokrasi, kedaulatan ada di tangan rakyat. Bahwa masa depan rakyat adalah ditentukan oleh pilihan besok itu manakala memilih pemimpin yang tepat, ya Insya Allah bangsa ini akan bisa mengantarkan kesejahteraan kita, membangun negara yang kuat sebagaimana yang kita harapkan," ujarnya.

Lebih lanjut, Mardiono menegaskan bahwa sampai saat ini partai politik masih tetap konsisten dengan dua hal. Pertama, mendukung atau ke arah bergabung dengan PDI-P.

Kedua, mendukung mencalonkan Ganjar Pranowo dengan Sandiaga Uno.

Baca juga: Ganjarian Spartan: Duet Ganjar-Anies Wacana Pribadi Said Abdullah, Bukan Pernyataan PDI-P

"Tapi, sekali lagi PPP tidak dalam konteks memutuskan, tapi memperjuangkan, menawarkan. Yang kita tawarkan itu juga atas kriteria-kriteria bukan karena namanya atau bukan karena personality-nya," kata Mardiono.

"Tapi, karena misalnya ini track record politiknya ini ya, track record rekrutmennya ini mereka memiliki track record kepribadian ini, dan kemampuan ini dan lain sebagainya. Nah itulah yang kita tawarkan kepada partai-partai koalisi atau partai-partai yang menjalin kerja sama politik itu," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menegaskan bahwa pihaknya tak mau meremehkan bakal capres dari KPP, Anies Baswedan, meskipun Ganjar memenangkan skema head to head melawan Anies sebagaimana hasil survei Litbang Kompas.

Bahkan, Said mengatakan, Anies dan Ganjar sama-sama sosok yang cerdas.

"Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan. Beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas," ujar Said saat dimintai konfirmasi pada 21 Agustus 2023.

Baca juga: Duet Ganjar-Anies pada Pilpres 2024 Dinilai Ideal, Pengamat: Mereka Saling Melengkapi

Said mengungkapkan, Anies dan Ganjar merupakan satu almamater. Keduanya adalah lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Oleh karena itu, Said membayangkan Anies dan Ganjar bersatu pada Pilpres 2024.

"Apalagi, jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan. Tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama-sama masih muda, cerdas, dan energik," kata Said.

Di sisi lain, Said menyebut PDI-P tidak mau jemawa meski Ganjar kini lebih unggul dari Anies. Ia mengatakan, PDI-P akan terus bekerja keras untuk merebut hati rakyat.

"Kami akan terus bekerja keras mengambil hati rakyat, mengajak kompetisi sehat dengan beradu rekam jejak, dan gagasan, bukan hanya gimmick. Walaupun unggul dengan Mas Anies, kami tidak merasa jemawa," ujar Said.

Baca juga: PSI Resmi Batal Dukung Ganjar Capres, Akan Serap Ulang Aspirasi Rakyat

Sementara itu, Partai Nasdem yang mendukung Anies sebagai bakal capres pun menyambut baik wacana Ganjar-Anies.

Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie mengatakan, partainya menghargai semua gagasan yang positif untuk bangsa.

Effendi mengatakan, wacana duet Ganjar dan Anies masih bisa dibicarakan apabila dasarnya adalah untuk kepentingan bangsa dan negara.

Pada dasarnya, Effendi menegaskan bahwa Nasdem mempunyai filosofi mengenai "teman" dan "musuh" dalam politik.

Baca juga: Tolak Duet Ganjar-Anies, Ganjarian Spartan: Kecuali Insyaf, Baru Hilalnya Terlihat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com