Salin Artikel

Soal Wacana Duetkan Ganjar dengan Anies, Plt Ketum PPP: Ya Sah-sah Saja

Menurut Mardiono, wacana menduetkan Ganjar dan Anies merupakan bentuk pemikiran politik. Meskipun, PPP diketahui terus mendorong Sandiaga Uno menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar.

"Sampai sekarang belum ada pembahasan (di internal koalisi mengenai wacana itu). Tapi, kemudian wacana-wacana ini muncul dari pikiran-pikiran apakah itu para tokoh, para ahli, ya sah-sah saja," ujar Mardiono kepada wartawan di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (23/8/2023)..

"Memang kan saat ini memang sedang berada dalam tahun politik ya. Di dalam tahun politik itu memang sebaiknya di dalam negara demokrasi, ya setiap anak bangsa hadir ya, andil untuk memberikan pemikiran-pemikiran politik. Tentu ini ada salurannya ya. Pemikiran politik itu juga harus disampaikan melalui saluran-saluran yang konstitusional. Jadi sah-sah saja," katanya lagi.

Bahkan, Mardiono mengatakan, PPP mendorong agar pikiran-pikiran yang seperti itu lahir dari semua elemen bangsa. Sebab, ke depannya Indonesia akan menghadapi tantangan yang besar.

"Tentu ya, kalau negara kita sebagai negara demokrasi, kedaulatan ada di tangan rakyat. Bahwa masa depan rakyat adalah ditentukan oleh pilihan besok itu manakala memilih pemimpin yang tepat, ya Insya Allah bangsa ini akan bisa mengantarkan kesejahteraan kita, membangun negara yang kuat sebagaimana yang kita harapkan," ujarnya.

Lebih lanjut, Mardiono menegaskan bahwa sampai saat ini partai politik masih tetap konsisten dengan dua hal. Pertama, mendukung atau ke arah bergabung dengan PDI-P.

Kedua, mendukung mencalonkan Ganjar Pranowo dengan Sandiaga Uno.

"Tapi, sekali lagi PPP tidak dalam konteks memutuskan, tapi memperjuangkan, menawarkan. Yang kita tawarkan itu juga atas kriteria-kriteria bukan karena namanya atau bukan karena personality-nya," kata Mardiono.

"Tapi, karena misalnya ini track record politiknya ini ya, track record rekrutmennya ini mereka memiliki track record kepribadian ini, dan kemampuan ini dan lain sebagainya. Nah itulah yang kita tawarkan kepada partai-partai koalisi atau partai-partai yang menjalin kerja sama politik itu," ujarnya lagi.

Bahkan, Said mengatakan, Anies dan Ganjar sama-sama sosok yang cerdas.

"Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan. Beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas," ujar Said saat dimintai konfirmasi pada 21 Agustus 2023.

Said mengungkapkan, Anies dan Ganjar merupakan satu almamater. Keduanya adalah lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Oleh karena itu, Said membayangkan Anies dan Ganjar bersatu pada Pilpres 2024.

"Apalagi, jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan. Tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama-sama masih muda, cerdas, dan energik," kata Said.

Di sisi lain, Said menyebut PDI-P tidak mau jemawa meski Ganjar kini lebih unggul dari Anies. Ia mengatakan, PDI-P akan terus bekerja keras untuk merebut hati rakyat.

"Kami akan terus bekerja keras mengambil hati rakyat, mengajak kompetisi sehat dengan beradu rekam jejak, dan gagasan, bukan hanya gimmick. Walaupun unggul dengan Mas Anies, kami tidak merasa jemawa," ujar Said.

Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie mengatakan, partainya menghargai semua gagasan yang positif untuk bangsa.

Effendi mengatakan, wacana duet Ganjar dan Anies masih bisa dibicarakan apabila dasarnya adalah untuk kepentingan bangsa dan negara.

Pada dasarnya, Effendi menegaskan bahwa Nasdem mempunyai filosofi mengenai "teman" dan "musuh" dalam politik.

https://nasional.kompas.com/read/2023/08/23/16450001/soal-wacana-duetkan-ganjar-dengan-anies-plt-ketum-ppp-ya-sah-sah-saja

Terkini Lainnya

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Nasional
Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke