“Kerja sama itu juga diharapkan mendukung upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada sumber energi fosil,” jelasnya.
Baca juga: Naik 49,7 Persen, Laba Bersih PGE Capai 127,3 Juta Dollar AS pada 2022
Penandatanganan kerja sama itu pun dilakukan di sela-sela kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) ke Kenya. Turut hadir dalam kunjungan itu Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
Pada kesempatan itu, Nicke menjelaskan tujuan kehadiran Pertamina sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia di Kenya.
"Kehadiran Pertamina membawa semangat pemerintah melanjutkan Konferensi Asia Afrika di Bandung empat dekade lalu. Kali ini, semangat itu diwujudkan dalam bentuk kerja sama ekonomi strategis antarnegara," kata Nicke.
“Dalam rangka transisi energi, kerja sama Pertamina mencakup bisnis di upstream maupun downstream. Kami membuka semua peluang termasuk dalam pengembangan geothermal di Kenya,” ujarnya.
Sementara itu, Vice President Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, penandatanganan MoU PGE dengan AGIL merupakan salah satu agenda dalam kunjungan Pertamina Group untuk mendalami potensi kerja sama di Afrika.
Berbagai kerja sama tersebut diharapkan makin memperkuat ketahanan energi nasional, sekaligus mewujudkan peran perusahaan sebagai perusahaan energi global.
Baca juga: Sambut Prospek Cerah Pengembangan Panas Bumi, PGE Punya Fundamental Keuangan Kuat
"Kami terbuka pada semua peluang kerjasama bisnis yang memiliki dampak positif bagi Pertamina dan bagi negara," jelas Fadjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.