JAKARTA, KOMPAS.com - Dinamika politik menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024 masih dinamis.
Para tokoh bakal calon presiden (bacapres) maupun bakal calon wakil presiden (bacawapres) masih mengumpulkan kekuatan masing-masing.
Tak hanya menemui relawan, para tokoh yang akan berkontestasi dalam pemilihan presiden (pilpres) mendatang juga terus bersilaturahmi.
Misalnya, bacapres PDI-P Ganjar Pranowo yang bertemu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Baca juga: Ceritakan Pertemuannya dengan Ganjar, Cak Imin: Ada Ajakan Gabung ke Koalisi PDI-P
Dalam keterangan foto yang diterima, Gubernur Jawa Tengah dan Cak Imin bertemu menggunakan kemeja senada berwarna putih di sebuah kafe kawasan Jakarta Selatan pada Jumat (18/8/2023).
Ganjar juga memberikan sebuah hadiah kepada Cak Imin.
"Saya itu punya hadiah buat Cak Imin. Cak Imin kan suka burung, saya kasih hadiah burung," kata Ganjar dalam keterangannya, Jumat lalu.
Setelah dicek, rupanya hadiah yang diberikan Ganjar adalah sepasang burung Lovebird.
"Lovebird itu setia, jadi kalau dia mati, pasangannya bisa ikut mati. Dan ini spesial Cak, Lovebirdnya berwarna merah dan hijau," beber Ganjar pada Cak Imin.
Baca juga: Soal Jadi Cawapres Ganjar, Sandiaga Uno: Malu Saya Minta-minta Jabatan
Cak Imin tersenyum mendengar ucapan Ganjar itu. Ia langsung melihat warna Lovebird yang diberikan Ganjar untuk memastikan warnanya.
"Tapi kepalanya yang merah lho cak, badannya yang hijau," ucap Ganjar disambut tawa Cak Imin. Cak Imin kembali tersenyum dan sepakat dengan pernyataan Ganjar.
"Iya dong (kepalanya yang merah). Yang penting ada hijaunya. Suwun ya mas," balas Cak Imin.
Adapun hingga saat ini Ganjar Pranowo belum memutuskan siapa bakal cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.
Nama Cak Imin pun masuk ke dalam salah satu radar bacawapres Ganjar.
Di sisi lain, PKB telah menjalin kerja sama politik dengan Gerindra.
Namun, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), yang dibentuk kedua parpol itu sejak setahun terakhir, belum memutuskan siapa pasangan cawapres yang akan mendampingi Prabowo Subianto nantinya.
Kini, jumlah parpol yang mengisi KKIR kian besar, setelah Partai Amanat Nasional dan Partai Golkar bergabung ke dalam koalisi.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) Khoirul Umam menilai, pertemuan Cak Imin dan Ganjar Pranowo merupakan langkah PKB untuk meningkatkan daya tawar atau bargaining position di hadapan Prabowo dan Gerindra.
Langkah itu merupakan strategi perimbangan alias balancing strategy untuk meng-counter balik manuver Erick Tohir yang seolah mendapatkan karpet merah di KKIR.
“Secara etika politik, seharusnya Cak Imin yang berhak menjadi Cawapres, sebab ia sejak awal mengantre dan telah aktif menghidupkan KKIR sejak awal sehingga wacana pencapresan Prabowo kembali relevan selama satu tahun belakangan ini,” kata Khoirul Umam kepada Kompas.com, Minggu (20/8/2023).
Baca juga: Mengapa Pedagang Arab Menyebut Nama Jokowi, Prabowo, Ganjar, dan Anies Saat Tawarkan Barang?
Menurut Khoirul Umam, jika saat ini PAN dan Golkar masuk, kemudian skema pengambilan keputusan politik di KKIR dibuat setara di antara semua partai, jelas PKB yang dirugikan.
Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina itu memandang, masuknya Golkar dan PAN setelah satu tahun KKIR berdiri seolah membuat PKB ditikam oleh kawan seiring.
“Karena itu, pertemuan Cak Imin dengan Ganjar merupakan langkah awal untuk lompat koalisi, sebagai bagian dari awal evaluasi total jika Prabowo melanggar ‘sumpah prajurit’ yang pernah ia janjikan kepada Cak Imin dan PKB,” tutur Khoirul Umam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.