Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organisasi Sayap Golkar, Gerindra, PAN, dan PKB Rapatkan Bariskan Menangkan Prabowo

Kompas.com - 16/08/2023, 22:56 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi sayap pemuda Partai Golkar, Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merapatkan barisan untuk memenangkan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Organisasi sayap pemuda itu antara lain Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Tunas Indonesia Raya (Tidar), Barisan Muda PAN, dan Garda Bangsa PKB.

Ketua Umum DPP AMPI Jerry Sambuaga mengatakan, pihaknya merapatkan barisan dengan Tidar, Barisan Muda PAN, dan Garda Bangsa PKB, setelah Golkar-PAN merapat ke koalisi bentukan Gerindra-PKB.

“Kami melihat itu ada kesinambungan, ini bagian yang penting di mana ketua-ketua umum kami sudah merajut itu dan sudah mendeklarasikan kepada Prabowo,” kata Jerry di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2023).

Baca juga: Gerindra Tak Perlu Buzzer Bayaran untuk Hadapi “Black Campaign” ke Prabowo

“Itu kami pikir itu penting di level kepemudaan, khususnya di ormas untuk meneruskan perjuangan dan juga komunikasi, silaturahmi yang selama ini sudah terbentuk,” tutur Ketua Balitbang DPP Golkar itu.

Hal sama juga diungkapkan Ketua Umum Tidar, Rahayu Saraswati. Pihaknya ingin fokus mengeruk suara pemuda untuk memenangkan Prabowo.

“Apalagi pemilihnya juga 61 persen nih, tadi baru dilaporkan 61 persen pemilih adalah pemuda dan pemudi, generasi milenial dan gen z, dari usia 17 sampai 40 tahun. Kami di sini sebenarnya bagian dari politisi muda yang mau memberikan contoh bahwa kami ada di meja pengambilan keputusan,” kata Saras.

Baca juga: Bicara dengan Prabowo Usai Hadiri Sidang Tahunan MPR, Effendi Simbolon: Bapak Tanya Kabar

Dalam acara itu, hadir pula Ketua Umum Barisan Muda PAN Sigit Purnomo alias Pasha dan Ketua Umum Garda Bangsa PKB Tommy Kurniawan.

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini, rencana pencapresan Prabowo mendapat tambahan dukungan dari dua partai politik, Golkar dan PAN. Butuh waktu lama buat kedua partai menentukan pilihan.

Baik Golkar maupun PAN sebelumnya sempat berkomunikasi dengan PDI-P, parpol pengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namun, pada akhirnya, kedua partai menjatuhkan arah dukungan kepada Prabowo.

"Pada tanggal yang baik ini, 13 Agustus 2023, persis satu tahun tanda tangan kerja sama politik Gerindra dan PKB. Dan satu tahun kemudian kerja sama politik ini diperkuat dua partai bersejarah, partai yang besar," kata Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).

Di luar itu, Prabowo juga mendapat dukungan dari partai politik non-parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB) pimpinan Yusril Ihza Mahendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sejumlah Kader PDI-P yang Potensial Diusung dalam Pilkada Jakarta: Ahok, Djarot hingga Andika Perkasa

Sejumlah Kader PDI-P yang Potensial Diusung dalam Pilkada Jakarta: Ahok, Djarot hingga Andika Perkasa

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Umrah Indonesia di Arab Saudi Segera Pulang Agar Tak Dideportasi

Kemenag Ingatkan Jemaah Umrah Indonesia di Arab Saudi Segera Pulang Agar Tak Dideportasi

Nasional
Bareskrim Segera Kirim Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang ke Kejaksaan

Bareskrim Segera Kirim Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang ke Kejaksaan

Nasional
Hapus Kelas BPJS, Menkes: Yang Kaya, yang Miskin, Semua Terlayani

Hapus Kelas BPJS, Menkes: Yang Kaya, yang Miskin, Semua Terlayani

Nasional
26.477 Jemaah Haji Indonesia Sudah Berada di Madinah

26.477 Jemaah Haji Indonesia Sudah Berada di Madinah

Nasional
Kejagung Sita Rumah Mewah di Summarecon Serpong terkait Kasus Korupsi Timah

Kejagung Sita Rumah Mewah di Summarecon Serpong terkait Kasus Korupsi Timah

Nasional
Pimpinan Komisi X DPR Setuju 'Study Tour' Dilarang: Kalau ke Tempat Wisata, Itu Namanya 'Healing'

Pimpinan Komisi X DPR Setuju "Study Tour" Dilarang: Kalau ke Tempat Wisata, Itu Namanya "Healing"

Nasional
Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

Nasional
Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

Nasional
Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

Nasional
Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Nasional
Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

Nasional
Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

Nasional
PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com