Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Sebut Koalisi Pengusung Prabowo Akan Bentuk Tim Kerja, Rumuskan Strategi Pemenangan

Kompas.com - 16/08/2023, 14:48 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan bahwa koalisi pengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) 2024 akan membentuk tim kerja guna merumuskan strategi pemenangan.

Hal ini disampaikan Eddy usai ditanya soal langkah lanjutan setelah deklarasi empat partai politik pengusung Prabowo pada Minggu (13/8/2023).

"Kita sekarang berharap bahwa akan dibentuk tim kerja yang akan merumuskan strategi teknis-teknis pemenangan di antara semua koalisi parpol (partai politik), mudah-mudahan dalam waktu dekat akan terealisasi," kata Eddy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Eddy mengatakan, belum ada pembahasan mengenai sosok calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo setelah deklarasi.

Baca juga: Kata PAN jika Golkar-PKB Tolak Erick Thohir Jadi Bakal Cawapres Prabowo

Menurutnya, akan ada tahapan yang dilaksanakan empat parpol koalisi Prabowo terkait pembahasan bakal cawapres.

"Nanti pembahasan mengenai cawapres akan dibahas di tahapan para ketua umum parpol, nah itu akan dibicarakan secara musyawarah mencapai mufakat. Mudah-mudahan ini semuanya segera," ujar Eddy.

Wakil Ketua Komisi VII DPR ini mengatakan, empat parpol koalisi tentu akan mendengarkan kriteria bakal cawapres menurut Prabowo.

Baca juga: Soal Dukungan Partai Gelora ke Prabowo, Fahri Hamzah: Dalam Waktu Dekat

Pada tingkat parpol, lanjut Eddy, pembahasan cawapres berada di level ketua umum.

"Yang belum kita ketahui adalah kriteria cawapresnya Pak Prabowo seperti apa. Sementara Pak Prabowo yang akan bersanding dengan cawapres tersebut untuk lima tahun mendatang. Jadi kita perlu dengarkan juga apa kriteria Pak Prabowo," kata Eddy.

Perlu diketahui, Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta Partai Golkar dan PAN resmi berkoalisi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Tak hanya berkoalisi, mereka juga menyatakan dukungan pencapresan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam acara pernyataan dukungan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta pada 13 Agustus 2023.

Baca juga: Hadapi Pilpres 2024, Prabowo Bentuk Kelompok Kerja Transformasi Bangsa

Sebelumnya, Prabowo mengatakan, bakal membentuk kelompok kerja transformasi bangsa untuk menghadapi pemilihan Pilpres 2024 mendatang.

“Saudara ketahui, saya telah dipercaya oleh beberapa kekuatan politik yang cukup besar di Republik Indonesia untuk maju 2024, meminta mandat dari rakyat. Tapi, untuk meminta rakyat saya harus menyiapkan diri,” kata Prabowo dalam seminar “Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2024” di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Prabowo mengungkapkan, tim tersebut akan terdiri anak bangsa terbaik yang telah menjadi pakar di bidangnya untuk tergabung dalam kelompok kerja transformasi bangsa.

Baca juga: PAN Bantah Dukung Prabowo karena Erick Thohir Ditolak Jadi Bakal Cawapres Ganjar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

ASN yang Tarik Lengan Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tarik Lengan Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

Nasional
Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nasional
Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Nasional
Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Nasional
KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

Nasional
Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com