Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Andika Perkasa Ditegur Jokowi karena Jalan Ditutup...

Kompas.com - 12/08/2023, 12:16 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa mengaku pernah ditegur Presiden Joko Widodo karena masalah penutupan jalan.

Teguran itu dirasakan Andika saat ia masih menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).

Saat itu, Presiden tidak ingin iring-iringan kendaraannya menutup masyarakat yang hendak melintas.

Baca juga: Andika Perkasa: Pak Jokowi Itu Marahnya Enggak Diekspresikan

“Beliau (Jokowi) sudah ngasih petunjuk di awal nih. Banyak lah petunjuknya, yang lalu lintas awalnya beliau enggak mau ditutup, jangan bunyikan sirine segala macam,” kata Andika dalam acara GASPOL! Kompas.com, Jumat (11/8/2023).

Namun, Paspampres waktu itu tetap menutup jalan seperti prosedur sebelumnya. Sirine juga dibunyikan.

“Sehingga begitu kami lewat di perempatan misalnya, itu sudah bersih,” ucap Andika.

“Begitu lihat panjang banget macetnya, karena yang ditutup kelihatan seberapa panjang antrean, begitu panjang. Beliau negur saya, “Lho Pak Andika itu kok masih ditutup”, cuma gitu doang,” tutur Andika.

Namun, bagi Andika, teguran semacam itu sudah membuat dirinya merasa bersalah.

“(Presiden) bukan orang yang impulsif, sehingga cuma begitu tapi 'waduh'. Waduh saya ini salah besar. Ya sudah akhirnya gantian saya yang marah ke perangkat ini,” kata Andika sembari tertawa.

Baca juga: Kode Batik Merah Andika Perkasa Saat Hadiri Acara Bulan Bung Karno PDI-P

Andika juga mengaku sulit membaca mimik Presiden Jokowi. Sebab, Jokowi bukan sosok pemimpin yang gemar menunjukkan ekspresi kemarahan ketika marah.

“Kalaupun misalnya (Jokowi) marah, tapi marahnya itu tidak diekspresikan seperti halnya kayak biasanya kita marah,” kata Andika.

Andika mengatakan, Jokowi tidak pernah mengeluarkan nada tinggi saat marah.

“Ada beberapa kali saya meraba saja, karena enggak berani juga saya tanya, oh ini kelihatannya enggak suka. Tapi kan tidak terucap secara eksplisit,” ujar Andika.

Baca juga: Akui Temui Surya Paloh, Andika Perkasa Tolak Pinangan Nasdem Jadi Capres

Andika mengatakan, banyak orang di sekeliling Jokowi membaca mimik atau raut wajah Jokowi sendiri. Hal itu juga dilakukan oleh jajaran Paspampres.

“Kami pun membaca sendiri. Kami melayani beliau dari aspek keamanan. Dari beliau keluar rumah masuk ke mobil,” kata Andika.

“Kami juga berusaha melihat oh wajahnya apa, lagi mendung atau enggak. Kalau mendung ya kita jangan macam-macam lah. Kalau wajahnya ceria ya oke. Ya itu lama-lama, over time, satu tahun tujuh bulan, lama-lama kan jadi tahu,” ucap Andika.

Baca juga: Ribut-ribut KPK-TNI Soal Kabasarnas, Andika Perkasa: Hanya Teknis, Tak Batalkan Proses Hukum

Adapun Andika menjadi Danpaspampres pada 2014-2016. Setelah itu, ia menjabat sebagai Panglima Kodam XII/Tanjungpura.

Kariernya terus moncer, karena setelah itu Andika menjadi Komandan Kodiklat TNI AD (Dankodiklatad), Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad), Kepala Staf TNI AD (KSAD) hingga Panglima TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com