JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menceritakan pertemuan pertamanya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal itu disampaikan saat Anies memberikan kesan untuk AHY dalam hari ulang tahun ke-45 dan peluncuran buku Tetralogi Transformasi AHY di Djakarta Theater, Menteng, Jakarta, Kamis (10/8/2023).
Ia mengungkapkan, pertemuan pertama keduanya terjadi tahun 2010 di SMA Taruna Nusantara Magelang, almamater AHY.
“Pada saat itu saya masih bertugas di kampus (Paramadina). Waktu itu berbicara di SMA Taruna Nusantara dan kemudian Mas AHY sebagai alumninya hadir bersama di situ,” tutur Anies.
Baca juga: AHY Ingin Cawapres Anies Tak Hanya Menangkan Suara di Jatim dan Jateng
Momen tersebut, lanjut Anies, menjadi kali pertama berbincang dan berdiskusi dengan AHY.
Kala itu, putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (AHY) itu masih bertugas di TNI Angkatan Darat (AD).
“Kesannya mirip yang disampaikan dengan Pak Sekjen (Teuku Riefky Harsya) tadi, (AHY) ini cerdas tapi kaku,” ujar dia.
Dalam pandangan Anies, saat ini AHY masih menunjukkan kecerdasannya.
Sambil bercanda, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku iri dengan AHY setiap bersalaman. Sebab, AHY masih menunjukkan kebugaran dan memiliki otot yang kekar.
Di sisi lain, Anies memuji AHY yang akhirnya menuliskan pikirannya dalam empat buku serial.
Baca juga: Politisi Mendadak One Piece, dari Prabowo hingga Anies
“Karena genggaman tangannya menunjukkan latihan yang rutin. Saya latihannya enggak rutin. Jadi yang kuat dan besar bukan cuma ototnya, hari ini, terbukti adalah pikiran-pikirannya yang kuat dan besar,” sebutnya.
Terakhir, ia mengaku sempat khawatir jika AHY menuliskan buku soal biografi. Dalam pandangan Anies, biografi mestinya ditulis oleh figur yang lebih senior seperti SBY.
Sementara AHY yang masih muda, harus bisa memberikan gambaran soal pembangunan bangsa ke depan.
“Ini keren, karena di sini ada aspek bagaimana kita mengubah perjalanan jadi pengalaman dan pengalaman jadi hikmah,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.