Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Jokowi Tanggapi Kritik Rocky Gerung dengan Fokus Kerja, Said Abdullah Minta Pendukung Jokowi Menirunya

Kompas.com - 07/08/2023, 20:13 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

“Presiden Jokowi malah memiliki tangkisan yang cerdas. Bukan melorot legitimasinya dari rakyat. Sebaliknya, rakyat malah melihat perlakuan kasar itu menimbulkan simpati rakyat yang kian tinggi. Permainan ini tentu saja dimenangkan oleh Presiden Jokowi,” tuturnya.

Ruang publik sebagai pranata penting dalam demokrasi

Pada kesempatan tersebut, Said menuturkan bahwa ruang publik adalah “pranata” penting dalam demokrasi.

Baca juga: Tunjukkan Keakraban dengan Ganjar, Anies: Lawan dalam Pemilu adalah Teman Demokrasi

“Balik ke soal riuh rendahnya publik atas lontaran keras Pak Rocky, ada satu hal yang mencemaskan saya. Apakah itu? Ruang publik kita bising, tidak sehat, dan energi sosial sirna untuk sesuatu yang absurd,” ucapnya.

Situasi tersebut, lanjut dia, harus dipupuk, disemai oleh diskursus yang memberi teladan, dan menumbuhkan keadaban publik.

Dalam negara demokrasi, kata Said, ruang publik tidak boleh dikendalikan oleh otoritas kekuasaan, seperti yang pernah terjadi pada masa Orde Baru. Hal ini seperti yang berulang kali diingatkan oleh filsuf dan sosiolog dari Jerman, Jurgen Habermas.

“(Dalam) ruang publik harus dibangun kesetaraan komunikasi publik yang rasional. Ruang publik juga tidak boleh diisi oleh sikap mental anarkistis, karena akan menjauhkan pembentukan kesadaran bersama antara penutur dengan lawan bicaranya. Padahal kesadaran bersama itulah modal terbentuknya konsensus sosial,” ucapnya.

Baca juga: Soal Pertemuan Thailand dengan Junta Myanmar, RI: Pendekatan Satu Pihak Tak Sesuai 5 Poin Konsensus

Ia mengungkapkan bahwa ada tiga kata kunci dalam ruang publik demokratis yang dipikirkan oleh Habermas.

Kata kunci tersebut adalah setara dan rasional, serta dituturkan melalui semangat untuk membentuk kesadaran bersama.

“Rasionalitas praksis inilah yang diimpikan oleh Habermas akan melahirkan konsensus sosial. Konsensus sosial lah yang akan mengubah tatanan lama ke tatanan baru yang lebih baik,” jelas Said.

Ia mengungkapkan bahwa pilihan kritik yang disampaikan Rocky Gerung akan menjauhkan dari rasionalitas praksis dan menghapus harapan munculnya konsensus sosial untuk pranata yang lebih baik.

Baca juga: Tanpa Konsensus Menteri Keuangan G20 di India

Demikian halnya sikap reaksi berlebihan sebagian pendukung Jokowi juga mendefisitkan upaya membangun ruang publik yang sehat.

“Alih-alih meneladani sikap Presiden Jokowi, pilihan sikapnya justru bisa membuka kritik baru, yakni soal fanatisme sempit,” ucap Said.

Meski begitu, lanjut dia, kondisi tersebut merupakan jalan yang harus dilalui menuju tatanan demokrasi deliberatif. Jenis demokrasi ini ditegakkan melalui berbagai pelatihan publik untuk memahami satu sama lain, meskipun awalnya dimulai dari satwa sangka.

“Energi bangsa tak boleh lelah. Kita perlu terus merawat ruang publik sehat, walaupun terkadang mudah sekali dikoyak,” jelas Said.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Nasional
Ganjar Yakin Megawati Sampaikan Sikap Politik PDI-P untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Saat Kongres Partai

Ganjar Yakin Megawati Sampaikan Sikap Politik PDI-P untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Saat Kongres Partai

Nasional
Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Nasional
Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu 'Poco-Poco Kepemimpinan', Sindir Pemimpin Maju Mundur

Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu "Poco-Poco Kepemimpinan", Sindir Pemimpin Maju Mundur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com