JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menerima undangan untuk pertemuan puncak perdamaian antara Rusia dan Ukraina yang akan diselenggarakan Arab Saudi pada awal Agustus.
Hal ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah saat ditemui di Gedung Kemenlu, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2023).
"Soal pertemuan perdamaian Ukraina-Rusia oleh Arab Saudi, ada undangan kepada Kemenko terkait," kata Teuku Faizasyah, Selasa.
Namun, Kemenlu belum memutuskan siapa yang akan hadir.
Baca juga: Arab Saudi Akan Jadi Tuan Rumah Perundingan Damai Ukraina, Rusia Tak Diundang
Pria yang baru saja dilantik menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Norwegia merangkap Islandia ini menyampaikan, pihaknya belum memastikan akan mengirim delegasi dari pusat atau cukup dengan perwakilan RI di negara tersebut.
"Mengenai posisi Indonesia belum dapat dipastikan. Namun saya hanya bisa mengonfirmasi memang ada undangan untuk Indonesia," tutur Faiza.
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha menuturkan, hingga saat ini, masih ada sekitar 23 Warga Negara Indonesia yang tinggal di Ukraina. Mereka berada di wilayah aman.
Di sisi lain, KBRI Kyiv masih beroperasi di Ukraina. KBRI bertugas memantau dan menjalin hubungan dengan para WNI yang memilih tinggi saat evakuasi dilakukan. Sebab, mayoritas dari mereka yang tinggal telah menikah dengan warga Ukraina.
"Suami mereka memang enggak boleh keluar Ukraina karena ada wajib militer. Namun tetap, meski mereka memilih untuk tetap tinggal, teman-teman KBRI memiliki WhatsApp grup dengan para WNI dan kami selalu intens komunikasi," tutur Judha.
Kendati begitu, ia tetap mengimbau warga untuk berhati-hati dan waspada.
"Sama seperti saat pemberontakan Wagner kita juga berikan imbauan dan komunikasi dengan WNI di sana. Kita minta masyarakat untuk selalu waspada, meningkatkan kehati-hatian. Selalu memantu info dari otoritas setempat dan ikuti arahan otoritas setempat," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, diskusi perdamaian di Arab Saudi akan berlangsung pada 5 dan 6 Agustus dengan dihadiri diplomat dari sekitar 30 negara.
Baca juga: Rusia Diserang Lagi Drone Ukraina, Kali Ini Hantam Kantor Polisi di Bryansk
Namun, rincian mengenai pertemuan tersebut masih dalam pembicaraan dan belum ada tanggal resmi rencana penyelenggaraan.
Dikutip dari Associated Press (AP), pejabat yang berbicara dengan syarat anonim, berkata pada Sabtu (29/7/2023) malam, bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk mencari cara dalam memulai negosiasi terkait agresi Rusia.
Dikatakan, KTT perdamaian Ukraina itu akan diadakan di Jeddah, kota pelabuhan Laut Merah.
"Mereka yang ambil bagian dalam KTT itu adalah termasuk Ukraina, Brazil, India, Afrika Selatan, dan beberapa negara lain," kata pejabat itu.
Seorang pejabat tingkat tinggi dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden juga kemungkinan bakal hadir. Menurut pejabat itu, acara tersebut diawasi oleh Kyiv dan Rusia tidak akan diundang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.