Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Purnawirawan Dukung Bakal Capres Tertentu, Dinilai Tak Menjamin Kemenangan

Kompas.com - 01/08/2023, 11:37 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam berpandangan bahwa suara para purnawirawan TNI/Polri yang sudah bersikap mendukung bakal calon presiden (capres) tertentu belum tentu menjamin kemenangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Untuk itu, ia melihat dukungan dari berbagai elemen akan kembali kepada cara setiap bakal capres dalam beradu gagasan serta narasi yang dibawa.

"Semua bergantung pada bagaimana para capres dan calon wakil presiden (cawapres) yang didukung purnawirawan itu bisa mengoptimalkan narasi, gagasan, dan argumen untuk memenangkan hati, pikiran, dan suara rakyat," kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (1/8/2023).

Umam mengatakan, dukungan kalangan purnawirawan TNI/Polri terhadap bakal capres tertentu bisa dikategorikan sebagai elemen mesin pemenangan dari jaringan non-partai.

Baca juga: Pesan Kekompakan dalam Persaingan 3 Bakal Capres: Anies, Ganjar, dan Prabowo

Menurutnya, elemen jaringan purnawirawan ini bisa dikapitalisasi mengingat mereka punya pengalaman dan penguasaan teritorial yang memadai.

"Sehingga bisa memetakan simpul-simpul kekuatan suara, siapa tokoh yang berpengaruh, bagaimana metode pendekatannya, sumber-sumber logistik di wilayah itu, bagaimana teknik pelatihan saksi di lapangan dan lainnya," ujar Umam.

Akan tetapi, ia mengatakan, efek kekuatan dukungan purnawirawan TNI/Polri tentu tidak sama dengan era Orde Baru.

Pasalnya, begitu keluar dari struktur militer, praktis para purnawirawan TNI/Polri tidak lagi memiliki garis komando dengan sel-sel jaringan di daerah.

"Kalaumpun ada, kemungkinan itu berasal dari ketelatenan para purnawirawan itu dalam merawat jaringan selama ini," kata Umam.

Baca juga: Peta Kekuatan Ganjar, Prabowo, dan Anies, Siapa Punya Barisan Pendukung Paling Besar?

"Selain itu, arah dukungan purnawirawan itu juga tidak menjamin akan diikuti oleh anak-anak muda, terutama generasi milenial dan generasi Z yang jumlahnya mencapai 60 persen dari jumlah DPT (daftar pemilih tetap) yang ada," ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Umam mengatakan bahwa per hari ini, dukungan purnawirawan TNI/Polri juga merata ke tiga bakal capres, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Oleh karenanya, belum ada yang bisa menjamin kemenangan dilihat dari banyaknya dukungan purnawirawan TNI/Polri.

"Artinya, purnawirawan TNI/Polri bukanlah entitas tunggal, ia tersebar secara merata ke masing-masing entitas kekuatan koalisi yang ada saat ini," kata Umam.

Baca juga: Heran Dapat Tepuk Tangan Saat Bertemu Prabowo dan Anies, Ganjar: Politik Hanya Panggung Sementara

Perlu diketahui, belakangan para purnawirawan TNI/Polri menyatakan dukungan pada bakal capres tertentu untuk Pemilu 2024.

Terkini, bakal capres yang diusung PDI-P Ganjar Pranowo mengaku didukung ratusan purnawirawan TNI/Polri untuk maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com