Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Sodetan Ciliwung Belum Cukup untuk Tangani Banjir Jakarta

Kompas.com - 31/07/2023, 12:59 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, proyek sodetan Sungai Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) yang diresmikannya pada Senin (31/7/2023) hari ini tidak cukup untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Jokowi mengingatkan, selain Ciliwung, ada 12 sungai lainnya yang melintasi Jakarta dan berpotensi menyebabkan banjir. Ditambah dengan banjir rob yang terjadi di daerah pesisir.

"Hari ini telah selesai dikerjakan sodetan Ciliwung dan untuk penanganan banjir di Jakarta itu belum cukup, karena kita di Jakarta tidak hanya mengurusi yang namanya Sungai Ciliwung saja," kata Jokowi usai acara peresmian, Senin.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan dari hulu sampai hilir secara komprehensif.

Baca juga: Sodetan Ciliwung Sempat Mangkrak, Jokowi: Pembebasan Tanah Tak Diselesaikan Pemprov DKI

Oleh sebab itu, pemerintah sudah membangun sejumlah infrastruktur pengendali banjir. Selain sodetan Ciliwung, ada Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Bogor yang diresmikan pada tahun lalu.

"Itu bisa menyelesaikan baru kira-kira 62 persen dari persoalan banjir yang ada di Jakarta. Artinya masih ada PR (pekerjaan rumah) 38 persen. Ini yang harus dikerjakan bersama-sama Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dan Pemprov DKI Jakarta," ujarnya.

Jokowi pun menegaskan bahwa beragam proyek untuk menangani banjir di Jakarta harus terus dilanjutkan, termasuk normalisasi Sungai CIliwung.

"Normalisasi sungai Ciliwung harus segera rampung. Dari 33 kilometer yang ada, baru selesai 16 kilometer sehingga masih tersisa 17 kilometer," kata Jokowi.

Baca juga: Soal Polemik Kasus Dugaan Suap di Basarnas, Jokowi: Masalah Koordinasi

"Saya minta Pak Menteri PU, Pak Gubernur, bersama-sama untuk selesaikan ini termasuk penanganan di 12 sungai yang mengalir, melintasi DKI Jakarta juga harus dinormalisasi," ujarnya lagi.

Untuk diketahui, proyek sodetan Ciliwung ini membentang dari titik masuknya air (inlet) di Sungai Ciliwung daerah Bidara Cina di Jakarta Timur hingga tempat keluarnya air (outlet) di Kanal Banjir Timur di kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur.

Air dari Sungai Ciliwung nantinya akan dapat dialihkan menuju KBT melalui dua terowongan sepanjang 1,3 kilometer dengan lebar terowongan masing-masing 3,25 meter.

Jokowi mengungkapkan, proyek ini menghabiskan dana sebesar Rp 1,15 triliun dan dapat mengatasi banjir di enam kelurahan.

Baca juga: Resmikan Sodetan Ciliwung, Jokowi: Penanganan Banjir Jakarta Baru 62 Persen, Masih Ada PR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Nasional
KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

Nasional
Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena 'Mark Up' Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena "Mark Up" Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

Nasional
Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Nasional
2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com