Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin Menjamu Puan dengan Menu Kikil Spesial dari Jombang

Kompas.com - 27/07/2023, 17:06 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjamu Ketua Tim Pemenangan Ganjar, Puan Maharani, dengan menu spesial olahan kikil di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta, Kamis (27/7/2023).

Muhaimin mengaku, menu kikil itu khusus dibawanya sepulang dari Jombang, Jawa Timur.

“Ini makanan khas Jombang yang ternyata Mba Puan sudah sangat menikmati,” kata Muhaimin selepas berteu dengan Puan secara tertutup sekitar dua jam.

Menurut Muhaimin, kikil Jawa Timur itu terasa istimewa.

“Kikil ini memang kalau tidak ada darah Jawa Timur, pasti enggak seenak ini,” kata Cak Imin.

Baca juga: Muhaimin Masuk Top Five Bakal Cawapres Ganjar, PKB Yakin Puan Tidak PHP

Dalam pertemuan itu, Muhaimin didampingi sejumlah pejabat teras dari PKB, di antaranya Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Sekretaris Jenderal Hasanuddin Wahid, dan Ketua Fraksi DPR RI Cucun Syamsurijal.

Istri Muhaimin Iskandar, Rustini Murtadho, juga terlihat mendampingi.

Sebelum menyambut Puan, mereka telah lebih dulu menerima sejumlah petinggi PDI-P, di antaranya Ketua Bidang Ekonomi DPP Said Abdullah dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Bambang Wuryanto.

Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan setelah kedekatan keduanya mencuat dalam acara syukuran hari lahir (harlah) ke-25 PKB di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/7/2023).

Baca juga: Tanggapi Keakraban Prabowo-Erick Thohir, PKB: Jika Tak Pilih Muhaimin, Ya Berkhianat

Saat itu, Puan menyampaikan harapan agar PKB bisa bergabung dengan PDI-P untuk berkoalisi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, meski PKB telah membangun kerja sama politik dengan Partai Gerindra.

Puan bahkan menyebut bahwa Muhaimin Iskandar masuk sebagai salah satu dari lima nama yang dinominasikan sebagai bakal calon pendamping Ganjar di Pilpres 2024.

Atas isu kedekatan yang semakin intens dengan PDI-P itu, Muhaimin mengaku bahwa takdir yang akan menentukan apakah pihaknya akan mengubah arah koalisi atau tidak.

Baca juga: Pertemuan Muhaimin-Puan Maharani Diklaim Tak Bicarakan Syarat Cawapres

Untuk diketahui, hampir setahun berlalu sejak PKB meneken kerja sama politik dengan Partai Gerindra lewat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Namun, koalisi itu belum kunjung mengumumkan sosok untuk diusung sebagai bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres).

Nasib Muhaimin juga tidak jelas dalam koalisi tersebut. Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dinilai jauh lebih berpeluang maju sebagai bakal capres karena elektabilitasnya moncer menurut hasil survei berbagai lembaga.

Prabowo belakangan diisukan akan tandem dengan Menteri BUMN Erick Thohir pada 2024, karena eks Presiden Inter Milan itu juga menjuarai tangga survei elektabilitas cawapres potensial akhir-akhir ini.

Baca juga: Sejumlah Kiai Ikrarkan Dukungan untuk Muhaimin pada Pilpres 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com