Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Roadshow ASEAN-BAC 2023 Dorong Kolaborasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Asia Tenggara

Kompas.com - 27/07/2023, 14:06 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia siap memimpin Association of Southeast Asian Nations Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023 di bawah komando Arsjad Rasjid. Tahun ini forum bisnis ini berfokus pada pertumbuhan ekonomi, penguatan kolaborasi, dan pemasifan peluang bisnis.

Pada 30 Januari 2023, Indonesia resmi mengambil estafet kepemimpinan ASEAN-BAC dari Kamboja. Tema yang diangkat adalah "ASEAN Centrality: Innovating to Greater Inclusivity".

Adapun tema itu dipilih karena ASEAN dianggap sebagai pemain kunci dalam ekonomi global. Posisi ini bisa terus diperkuat dengan tetap mengutamakan inklusivitas dan keberlanjutan.

Selama enam bulan kepemimpinan Indonesia, ASEAN-BAC telah menggelar 15 roadshow yang berdampak besar terhadap bisnis, investor, dan pembuat kebijakan, baik di dalam maupun luar ASEAN.

Baca juga: Imbas Indeks Performa Logistik RI Turun, Kadin Minta Bank Dunia Hitung Ulang 4 Indikator

Sejumlah negara di luar ASEAN yang berpartisipasi, di antaranya Britania Raya, Jepang, Korea Selatan, Australia, Kanada, hingga China.

Indonesia juga berhasil mengadakan pertemuan dengan sejumlah pemimpin vital dunia, antara lain Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Tengku Zafrul, Perdana Menteri sekaligus Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pembangunan Kamboja SOK Chenda Sophea, serta Premier New South Wales Chris Minns.

Kemudian, Direktur Utama (Dirut) Australia-ASEAN Chamber of Commerce Deborah Biber serta Utusan Khusus Australia untuk ASEAN Nicholas Moore.

Rangkaian roadshow ASEAN-BAC 2023 menyediakan platform untuk membahas isu-isu vital, mempromosikan peluang perdagangan dan investasi, dan mengidentifikasi area potensial untuk kolaborasi.

Baca juga: Ganjar Bertemu Ketua Kadin, PDI-P: Harus Komunikasi Banyak Pihak

Selain itu, agenda itu juga berguna untuk memperkuat ikatan antara negara-negara ASEAN serta menegaskan kembali komitmen ASEAN-BAC sebagai badan kemakmuran kawasan ASEAN.

Kepemimpinan Indonesia pada ASEAN-BAC 2023 juga menandakan periode komitmen baru untuk pertumbuhan ekonomi, kolaborasi, dan keberlanjutan di kawasan ASEAN.

Indonesia berupaya untuk mendorong ASEAN menuju integrasi ekonomi dan kemakmuran yang lebih besar lewat roadshow, dialog yang bermakna, dan upaya-upaya kolaboratif.

ASEAN-BAC bertujuan untuk memanfaatkan potensi kolektif negara-negara anggota ASEAN serta menciptakan lanskap bisnis yang berkembang dan saling terhubung demi keuntungan semua pihak.

Baca juga: Ketua Kadin Sumut Sebut Kinerja Ekonomi Pemkot Medan Meningkat berkat Bobby Nasution

Ketua SEAN-BAC 2023 Arsjad Rasjid mengatakan, Indonesia menyambut kesempatan baik ini demi masa depan kawasan ASEAN yang lebih sejahtera.

Lewat tema ASEAN Centrality: Innovating to Greater Inclusivity, sebut dia, Indonesia bertekad menjadikan ASEAN sebagai pemimpin pertumbuhan ekonomi global yang bermanfaat bagi semua pihak tanpa meninggalkan seorang pun.

Roadshow-roadshow ASEAN BAC menjadi bukti komitmen kami dalam mendorong kerja sama dan membina kemitraan, bukan hanya kepada sesama negara ASEAN, tetapi juga negara-negara lain," tutur Arsjad melalui keterangan persnya, Kamis (27/7/2023).

Menurutnya, Indonesia sangat bersemangat untuk menjalin kerja sama dengan para pemangku kepentingan di dunia demi kesejahteraan masyarakat ASEAN.

Baca juga: Selain Andika Perkasa, Nama Ketum Kadin Arsjad Rasjid Masuk Kandidat Ketua Timses Ganjar

"(Kepemimpinan Indonesia pada ASEAN-BAC 2023) ingin mewujudkan ASEAN yang dinamis, tangguh, dan inklusif bagi semua orang," tutur Arsjad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com