JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana duet memasangkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo kembali muncul. Kali ini, wacana mencuat gara-gara unggahan Ganjar di Instagram yang berfoto bersama Prabowo.
Bahkan, di dalam keterangan foto, Ganjar tampak menggoda Prabowo yang menggunakan pakaian perpaduan putih dan hitam.
Adapun warna putih dan hitam ini digunakan para relawan Ganjar. Baju relawan berwarna putih hitam tersebut diklaim Ganjar sebagai ide dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Partai Gerindra selaku partai pengusung Prabowo menyebut bahwa kemungkinan duet Prabowo-Ganjar sebenarnya bisa-bisa saja dilakukan. Hanya saja, Gerindra meyakini wacana itu rumit untuk diwujudkan.
Baca juga: Elektabilitas Prabowo Menguat, Pengusung Ganjar Pede, Pengusung Anies Keluhkan Mesin Partai
Sementara itu, PDI-P mengatakan sudah pasti tidak ada pasangan calon (paslon) lain yang mau maju ke Pilpres 2024 apabila pasangan Ganjar-Prabowo terwujud.
Lantas, apakah mungkin duet Ganjar-Prabowo ataupun Prabowo-Ganjar ini terwujud? Mengingat keduanya sama-sama dideklarasikan sebagai Capres 2024.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan wacana duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi pasangan calon (paslon) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, sulit diwujudkan.
Namun, sebagai sebuah pemikiran atau diskusi, wacana tersebut adalah hal yang boleh-boleh saja.
"Sebagai sebuah pemikiran boleh-boleh saja. Tetapi akan ada problem yang rumit terhadap persoalan itu," kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/7/2023).
Baca juga: Simbol-simbol Jokowi untuk Prabowo-Erick Thohir, dari Malang untuk Indonesia-1?
Hal ini disampaikan Muzani saat ditanya mengenai unggahan Ganjar Pranowo di akun Instagramnya.
Foto itu menunjukkan Ganjar dan Prabowo terlihat akrab dalam foto bersama saat berada di Bandara Adi Sumarno, Karanganyar, Jawa Tengah.
Muzani mengungkapkan, pasangan ini menjadi rumit disatukan.
Sebab, Ganjar telah ditetapkan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebagai bakal calon presiden. Begitu pun Prabowo yang sudah ditetapkan bacapres oleh Partai Gerindra.
Baca juga: Senior PDI-P: Jika Ganjar-Prabowo Bersatu, Kita Khawatir Paslon Lain Tidak Maju
"Kalau kemudian keduanya harus saling mengalah, ya, secara politik mungkin saja tapi ada komunikasi, problem politik di tiap partai politik masing-masing," imbuh Muzani.
Kendati begitu, Ketua Fraksi Gerindra DPR ini melihat bisa saja kedua tokoh dipasangkan. Namun, menurutnya harus ada praktik komunikasi yang cocok di antara kedua partai.