Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Ingatkan Airlangga Tak Ngotot Incar Kursi Capres-cawapres

Kompas.com - 21/07/2023, 11:32 WIB
Syakirun Ni'am,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk tidak ngotot menjadi calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres).

Luhut menyarankan agar Partai Golkar melihat peluang lain yang bisa diperoleh dalam kontestasi pemilihan umum (Pemilu) 2024, yakni memperkuat posisi di parlemen.

"Kalau enggak bisa jadi calon presiden, saya sudah bilang tadi kan, tidak bisa calon wakil presiden kan masih ada yang lain yang bisa dibenahi,” kata Luhut dalam talk show "Rosi" di YouTube Kompas TV, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Soal Hubungan Jokowi-Surya Paloh, Luhut: Kakak-Adik Kan Kadang-kadang Silang Pendapat

Luhut menekankan, strategi Partai Golkar dalam menghadapi Pemilu 2024 harus jelas.

Golkar tidak perlu menginginkan semua posisi dalam pemilu, tetapi justru tidak ada satu pun yang diperoleh.

Jika ambisi-ambisi itu terus dipaksakan, kata Luhut, maka pihak yang akan dirugikan adalah partai.

"Korbannya siapa? Partainya. Jadi jangan ambisi kita sendiri juga merusak diri kita sendiri," tuturnya.

Baca juga: Luhut Sentil Kondisi Golkar: Partai Nomor Dua, Seperti Jual Diri ke Mana-mana

Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) itu mengingatkan partai berlambang beringin harus memiliki sikap.

Keputusan memilih target yang ingin diraih dalam Pemilu 2024 juga harus realistis. Jika capres dan cawapres tidak bisa diperoleh, pilihan memperkuat parlemen menjadi masuk akal.

"Legislatif kan menentukan sekali. Sekarang 85 atau 86 kursi Golkar (di parlemen). Bisa enggak itu dipertahankan? Mesti realistis," ujar Luhut.

"Jangan kita ini seperti membohongi diri kita sendiri," lanjutnya.

Belum lama ini Partai Golkar tengah dilanda isu perpecahan. Sejumlah elite disebut mendorong digelarnya musyawarah nasional luar biasa (munaslub), mencopot Airlangga Hartarto dari posisi ketua umum.

Baca juga: Usai Dipanggil Dewan Etik Partai Golkar, Ridwan Hisjam Sebut Munaslub Konstitusional

Sejumlah pihak di internal Golkar diketahui tetap ngotot mengusung Airlangga baik sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden meski elektabilitasnya rendah.

"Insya Allah kami optimis bahwa kami masih tetap, sampai hari ini, kami mencalonkan ketum kami Pak Airlangga Hartarto, baik sebagai capres maupun cawapres," ujar Ketua Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar MQ Iswara, Jumat (19/5/2023).

Berdasarkan hasil survei Litbang KOMPAS pada 29-10 Mei 2023 Golkar menempati urutan keempat dengan elektabilitas 7,3 persen.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com