Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Pastikan Jokowi Akan Respons Keluhan Emak-emak Soal Tambang Pasir Besi di Bengkulu

Kompas.com - 21/07/2023, 10:43 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Istana memberikan penjelasan soal sejumlah ibu-ibu yang mengadukan persoalan dugaan penambangan pasir besi diduga ilegal di Desa Seluma, Kabupaten Seluma, Bengkulu, ke Presiden Joko Widodo, Kamis (20/7/2023).

Peristiwa itu terjadi saat Jokowi sedang dalam perjalanan ke SMK Negeri 1 Kota Bengkulu.

Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengatakan, Presiden Jokowi akan memberikan respons atas aduan yang disampaikan emak-emak tersebut.

Baca juga: Tolak Kaus Pemberian Jokowi, Ibu-ibu di Bengkulu Minta Presiden Usir Tambang Pasir Besi

"Bapak Presiden akan meresponsnya dengan meminta instansi terkait, baik kementerian maupun pemerintah daerah terkait untuk mempelajari terlebih dahulu dan segera menindaklanjuti di lapangan," kata Bey dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan pada Jumat (21/7/2023).

"Biasanya satu-dua minggu setelah laporan langsung dari masyarakat tersebut, Bapak Presiden mengecek dengan meminta update kepada pihak terkait," lanjutnya.

Bey menambahkan, dalam setiap kunjungan ke daerah, Presiden Jokowi selalu ingin bertemu langsung dengan masyarakat. Hal itu dilakukan agar Presiden bisa mendapatkan informasi secara langsung mengenai berbagai persoalan yang tengah dihadapi.

Baca juga: Terobos Paspampres, Emak-emak Minta Jokowi Cabut Izin Tambang Pasir Besi di Seluma

Bey pun menjelaskan, dalam setiap itulah sebabnya dalam kunjungan kerja ke daerah, Presiden Jokowi selalu ingin bertemu langsung masyarakat.

Selain menyapa dan berbincang-bincang dengan masyarakat, Presiden juga ingin mendengarkan langsung masukan dari masyarakat.

"Termasuk keluhan, pengaduan, ataupun unek-unek," tambah Bey.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah perempuan asal Desa Pasar Seluma, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, mengadu ke Presiden Jokowi soal tambang pasir besi yang diduga ilegal.

Baca juga: Pasien Katarak di Kepahiang Harus Antre Operasi sampai Setahun, Terungkap Setelah Didatangi Jokowi

Sejumlah emak-emak tersebut nekat mendekat ke mobil Presiden Jokowi yang hendak menuju ke SMKN 1 Kota Bengkulu, Kamis.

Eldi Neti, salah satu warga, menceritakan, saat itu dirinya dan beberapa ibu-ibu dari Pasar Seluma menunggu di pinggir jalan tak jauh dari gedung SMKN 1 Kota Bengkulu.

Lalu, saat iring-iringan mobil Jokowi melintas, Eldi dan warga lainnya segera mendekat. Saat itu, Jokowi sempat hendak memberi kaus kepadanya.

Namun, Eldi mengaku menolak kaus itu dan menyampaikan keluh kesahnya soal tambang pasir besi di kampungnya.

Baca juga: Momen Jokowi Kunjungan ke Bengkulu, Resmikan Tol Bengkulu-Taba Penanjung dan Janji Kirim Kendaraan Listrik

"Sempat ditawari Pak Jokowi kaus, tapi saya tolak, karena saya ketemu bapak Jokowi ingin minta tolong usir tambang pasir besi yang merusak di wilayah desa kami," ujar Eldi pada Kompas.com saat dihubungi.

Saat itu, kata Eldi, Presiden Jokowi merespons keluhannya dan meminta ajudan untuk mendata identitas dan aduannya. Selain itu juga meminta nama perusahaan pertambangan yang disebut.

"Alhamdulillah setelah saya dengan ibu-ibu yang lain berusaha bertemu bapak Jokowi, saya perwakilan ibu-ibu bisa ketemu langsung dengan bapak Jokowi, saya sampaikan minta tolong usir tambang pasir besi yang merusak di dusun kami, tadi bapak Jokowi menanyakan nama perusahaan, alamat dan menanyakan nama saya dan sempat mencatat nomor HP saya," ujar Elda.

Baca juga: Momen Jokowi Kunjungan ke Bengkulu, Resmikan Tol Bengkulu-Taba Penanjung dan Janji Kirim Kendaraan Listrik

Selain itu, Eldi dan emak-emak dari Desa Pasar Selumaitu juga sempat membentangkan karton berisi tulisan penolakan tambang pasir besi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com