Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

El Nino Diprediksi Capai Puncaknya pada Agustus-September 2023

Kompas.com - 18/07/2023, 13:59 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa puncak El Nino diprediksi jatuh pada Agustus dan September 2023.

"Diprediksi puncaknya akan terjadi pada Agustus-September dan el nino ini intensitasnya lemah hingga moderat," kata Dwikorita seusai rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: BMKG Minta Masyarakat Tetap Waspadai Bencana Hidrometeorologi di Masa El Nino

Dwikorita menuturkan, fenomena ini bakal berdampak pada ketersediaan air yang akan berpengaruh ke ketahanan pangan.

Ia mengeklaim, pemerintah sudah melakukan antisipasi menghadapi el nino sejak bulan Februari 2022.

Di sisi lain, Dwikorita mengingatkan bahwa bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor tetap mengintai meski sebagian besar wilayah diprediksi mengalami kekeringan.

"Masih tetap ada kemungkinan satu wilayah mengalami kekeringan, tetangganya mengalami banjir atau bencana hidrometeorologi," kata Dwikorita.

Hal ini dipengaruhi oleh kondisi geografis Indonesia yang diapit dua samudera dan topografinya yang bergunung-gunung.

"Artinya bukan berarti seluruhnya serempak kering, ada di sela-sela itu yang juga mengalami bencana hidrometeorologi basah," kata dia.

Baca juga: Jokowi Minta Pemerintah Serius Hadapi Dampak El Nino

Dwikorita pun mengimbau masyarakat untuk terus menjaga lingkungan, mengatur tata kelola air, beradaptasi terhadap pola tanam, serta memonitor perkembangan cuaca dan iklim dari waktu ke waktu untuk menghadapi el nino.

Untuk diketahui, el nino disebabkan oleh meningkatnya suhu di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur. Hal ini akan memuat suhu udara dan kelembaban udara di atasnya akan meningkat.

Pada kawasan tersebut, yang akan terjadi adalah menjadi lebih sering turun hujan. El Nino menyebabkan musim kemarau dan berkurangnya curah hujan di Indonesia.

Namun, di Amerika Latin, El Nino justru menyebabkan naiknya curah hujan di wilayah tersebut. Beberapa tahun terakhir, arus panas itu terjadi pada Mei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com